MR ZEROUN - 6

3.6K 214 6
                                    

Happy Reading..
Ps: typo bertebaran...

....

Deringan panggilan masuk kedalam handphone Paula, sudah berkali-kali panggilan dari Richard ia tak jawab, hanya satu hal, 'TAKUT'.

Paula takut jika Richard marah, karena tidak menemui janjinya hari ini, didalam mobil ia gelisah setengah mati, bagaimana bisa ia menjelaskan semuanya pada Richard, Richard seorang CEO terkenal sama seperti Emil, tidak mungkin jika mereka tidak saling kenal.

"Apa kau memikirkan kekasihmu ehh?", tanya Emil yg sedari tadi memperhatikan kegelisahan Paula.

Paula hanya bergumam dengan tidak jelas.

Temui aku dimansion malam ini!

-Richard

Satu notifikasi pesan dari Richard muncul dipermukaan layar handphone Paula, membuat Paula terkejut, ia tau bahwa ia akan terkena masalah dan hukuman dari Richard.

"Tuan Zeroun, maaf aku tidak bisa menemani Stela hingga tertidur, aku memiliki urusan", ucap Paula dengan nada pelan.

"Urusan apa?, setauku kau bukan orang sibuk", sarkas Emil.

"Meskipun saya bukan orang sibuk, saya pun berhak memiliki urusan pribadi", dengus Paula dengan kesal.

"Baiklah, terserah kau saja", ucap Emil.

Paula menemani Stela bermain, meskipun raganya ada bersama Stela dan Emil, namun pikirannya memusat pada Richard, bagaimana ia harus menjelaskannya pada Richard, ia akan tenang jika Richard percaya, namun bagaimana jika tidak?, Paula hanya menghela napasnya kasar.

"Mommy ayo kita beri makan Jerapah", ajak Stela pada dirinya.

"Baiklah, ayo sayang", jawab Paula.

Yup, mereka kini berada dikebun binatang, menemani Stela berkeliling melihat hewan-hewan.

....

Paula mendatangi mansion Richard dengan perasaan gelisah.
Satu pintu yang menghalangi jarak mereka berdua, satu sisi dimana Paula berdiam diri untuk meredakan kegelisahannya, dan satu sisi lain dimna Richard tengah menunggunya dengan situasi yang sulit ditebak.

Paula memasuki kamar Richard sambil menunduk.

"Ri..Richard", panggil Paula dengan suara sepelan mungkin.

"Masuk", jawab Richard dengan nada dingin,
Richard memunggungi Paula, ia memandang ke arah jendela dengan mata tajamnya.

Hening.

Paula tidak tahan dengan keadaan seperti ini, ia memeluk Richard dari belakang yang masih setia memunggunginya.

"Maaf, hiks.. hiks..", ucap Paula dengan sesegukan.

Richard membalikkan tubuhnya menghadap Paula.
"Jelaskan!", tegas Richard.

"Se..sebenarnya ayah memiliki hutang pada tuan Zeroun, dan.. dan ayah menjadikan aku sebagai jaminannya, aku terpaksa bekerja padanya sebagai ibu bayaran untuk anak perempuannya dan sebagai pelunas hutang ayahku, maafkan aku Richard", ucapnya dengan menunduk.

"lalu", Richard masih menatap Paula dengan mata tajamnya.

"Aku tidak tau tuan Zeroun tiba dirumahku, dan membawaku pergi untuk menemani Stela bermain, aku tidak menjawab telfonmu aku takut jika kau marah karena tidak menepati janjimu", ucapnya lagi.

Richard menghela napasnya.
"Kau tau aku akan lebih marah jika kau tidak menjawab dan mengabariku, aku memperhatikanmu saat kau masuk ke dalam mobilnya, apa kau tidak menyadari kehadiranku?, lalu kenapa kau tidak bercerita tentang hutang ayahmu?, aku bisa membayar semuanya Paula, aku akan mencari ayahmu untuk bertanggung jawab atas perbuatannya, dan kau akan mendapat hukuman dariku, sayang!", tegas Richard.

BOOK 2 : MR ZEROUN [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang