Happy readingg...
Typo bertebaran.........
"Jadi kau bukan mommyku?", tanya seorang anak yang mendengar jelas.
Deg..
"Stela", ucap Emil dan Paula bersamaan.
"Ti..tidak sayang, ini mommy Stela", ucap Paula dengan terbata, ia tidak ingin melukai hati kecilnya, bagaimanapun ia sudah menganggap Stela sebagai anaknya.
"Daddy selama ini kau berbohong padaku, bukankah mengajariku tentang kejujuran? Stela kecewa pada daddy", ucap Stela lalu ia berlari meninggalkan Emil dan Paula.
"STELA!! JANGAN PERGI SAYANG!", teriak Paula sambil mengejar diikuti oleh Emil.
Rasa khawatir menyelimuti perasaan Paula saat mengejar Stela di jalan raya, ia melepas heels yang membuatnya merasa tidak nyaman dan kembali mengejar Stela, Emil yang melihat raut wajah khawatir dari Paula ia mengerti bahwa Paula sangat menyayangi anaknya.
Namun sebuah kejadian tidak terduga..
BRAKK..
"STELAA!!!", teriak Emil dan Paula bersamaan.
Terjadi kecelakaan yang menimpa Stela, membuat Emil dan Paula terkejut.
"Stela bangun sayang, ini mommy sama daddy, sayang bangun, hiks", ucap Paula sambil menepuk pipi Stela.
"Panggil ambulans tuan cepatlah!", ucap Paula sambil sedikit berteriak.
Emil menuruti perintah Paula, dan tidak lama ambulans datang membawa Stela.
...
Paula tidak berhenti mondar-mandir didepan pintu UGD ia terus berdoa untuk keselamatan Stela.
"Paula, duduklah kau pasti lelah", ucap Emil.
"Tidak perlu", balas Paula.
Semua datang setelah mendapat kabar Stela kecelakaan, termasuk Richard dan juga orang tuanya.
"Bagaimana keadaan Stela?", tanya Briana.
"Masih belum ada kabar mom", balas Emil yang menunduk.
"Paula, kau tidak apa-apa?", tanya Richard.
"Aku baik-baik saja, maaf tidak mengabarimu", balasnya.
"Baiklah, asal kau baik-baik saja sudah membuatku tenang", ucap Richard sambil mengecup kening Paula.
"Kalian jika ingin bermesraan kembalilah ke hotel tidak perlu disini", ucap Emil dengan sinis.
Briana, Arsen, Rea, dan Ed hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku anak dan kakaknya yang benar-benar cemburu terhadap Paula dan Richard.
"Emil, biarkan mereka punya hak", ucap Briana mengingtkan kelakuan anaknya.
"Maaf", ucap Paula.
Seorang dokter pria muda keluar dari ruangan UGD, namun tatapannya jatuh pada Paula, Emil menyadari tatapan sang dokter pada Paula.
Sial, apakah dia juga menjadi sainganku!? Batin Emil.
"Ekhemm, bagaimana keadaan anak saya!?", tegas Emil dan memberikan tatapan tajamnya.
"Pasien kehilangan banyak darah, dan ia membutuhkan darah golongan B resus negatif, sedangkan dirumah sakit sangat jarang golongan seperti itu", jelas sang dokter.
"Mom, bagaimana? hanya Dara yang memiliki golongan darah seperti itu", ucap Emil yang mulai frustasi.
"A..ambil darah saya dok, golongan darah saya B resus negatif", ucap Paula.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOOK 2 : MR ZEROUN [Lengkap]
Roman d'amourMr.Zeroun . . . Mengurus seorang anak tanpa adanya istri membuat Emil kewalahan untuk membagi waktunya antara mengurus si kecil atau perusahaannya sedang berkembang pesat. Emilio Zeroun Challagan menjadi seorang ayah diusianya yang berumur 27 tahun...