Part 28 : _Kepercayaan_

407 53 2
                                    

17.12. Jumat, 24 Juli 2O2O

Scene ini agak bikin jengkel :v
Hehe

Vote and comen!!

Reader's Pov

Setelah perbincangan singkat dengan Midorima, aku memilih masuk dan mencari Sei segera. Jujur aku juga merindukannya meski rasa takut itu masih ada. Midorima bilang, Sei berada di ruang kerjanya. Dia tidur dan makan disana, mengurung diri dengan berkas-berkasnya.

Saat sampai di depan pintu ruang kerja Sei, aku mendengar suara kegaduhan dari dalam. Aku mempertajam pendengaran, dapat kudengar suara Bryan dan Gunawan yang meneriaki Sei dan juga----

----Xuena!

Apa yang dilakukan wanita itu disini? Aku memberanikan diriku untuk membuka pintu itu, perlahan kudorong pelan pintu itu, setelah terbuka aku melihat pemandangan di dalam yang seketika membuatku terdiam di tempat.

Semua orang melihat kearahku begitupun juga Sei dan Xuena. Ada yang aneh dengan wanita itu, luka lebam ada di pipinya.

"Apa...yang terjadi..?" Tanyaku. Entah karena kaget atau apa, suaraku terasa sulit untuk keluar.

"F/N...," suara itu berasal dari Sei.

"F/N-chan?" Suara Gunawan.

"Shit!!" Suara Bryan.

"Hee~ ini akan sedikit rumit," suara Karma yang ternyata lagi duduk di atas sofa.

Aku mengalihkan pandangan kearah Sei. Tatapan kami bertemu, kulihat sirat kerinduan di kedua matanya sangat kentara ketika menatapku. Pandanganku memburam, sepertinya mataku berkaca-kaca.

"King Lord! Percayalah aku mengandung anakmu! Aku hamil!!"

Deg!

Jantungku seola-olah berhenti ketika Xuena berkata seperti itu. Anak? Hamil? Sei jangan-jangan...

"Apa kau sudah gila? Kami tidak akan percaya dengan perkataanmu bodoh!!" Bentak Gunawan.

"Ne...ne...bitch-nee san, kami bukan orang bodoh yang akan percaya dengan perkataan wanita seperti mu. Bisa saja kau berbohong dengan perkataanmu kan?" Sahut Karma.

Aku terdiam, kepalaku menunduk ke bawah. Perasaanku campur aduk, entahlah...aku...bingung dengan situasi saat ini.

Atau---aku hanya tak percaya dengan situasi saat ini?

"Kalian tak percaya? Kalian bisa memeriksa kehamilanku jika perlu," suara Xuena yang penuh percaya diri itu membuatku sedikit bergetar. Aku takut...

"Baiklah, Gunawan kau bisa periksa dia," pintah Bryan. Aku tak tahu apa respon Gunawan karena tak melihatnya, tapi aku tahu dia perlahan berjalan mendekat kearah Xuena.

Semua orang terdiam termasuk aku. Kami atau hanya aku menunggu, menunggu Gunawan memeriksa keadaan Xuena.

Tapi...bolehkah aku berharap kalau jawabannya adalah....tidak.

Aku meremas kedua tanganku takut. Takut kalau jawaban 'ya' itu keluar dari Gunawan.

"Bagaimana?" Sepertinya...Gunawan sudah selesai memeriksa Xuena.

THE DEMON'S MATE {Akashi Seijuurou x reader} {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang