• Ęxťŕă Pãřț •

852 67 49
                                    

Kalo suka, vote and comment!!

Author's Pov

Dua orang bocah berambut merah sedang bermain di belakang halaman mansion mereka. Halaman belakang mansion itu langsung terhubung dengan hutan tanpa adanya pagar sebagai pembatas. Hanya ada sihir yang melindungi sekitar mansion besar itu.

"Uwoohh!! Nee, Seiji-nii liat ini!!" Pekik bocah dengan mata dwi warna sambil mengangkat bola basket dengan kedua tangannya tinggi-tinggi.

"Ada apa?" Bocah dengan mata merah keduanya bertanya dengan nada tenang. Tak seperti bocah yang penuh semangat tadi.

"Aku menemukan bola basket ini di gudang tadi!! Sudah lama kita tidak main basket, kita main ya!" Bocah mata dwi warna itu langsung menarik tangan kakaknya menuju ke arah lapangan basket yang di sediakan di halaman belakang mansion itu.

Sang kakak hanya pasrah dan mengikuti adiknya yang mulai bermain, tapi, entah bagaimana cara adiknya itu mengoperkan bola, bola itu melayang di atas kepalanya hingga terlempar ke dalam semak-semak yang letaknya jauh dari mereka.

"Eeh? Jauh banget bola itu melayang...," sang adik memasang wajah bingung. Sang kakak menghela nafas lalu tertawa kecil.

"Ayo! Kita ambil bola itu!" Ajak sang kakak dengan segera menarik lengan adiknya yang masih bingung.

Kedua anak itu berlari ke arah semak-semak tempat bola basket tadi terjatuh, tapi saat sampai, bukan bola yang mereka dapat melainkan tubuh pria dewasa yang terbaring melentang dengan mata tertutup.

"Wah!! Ada mayat?!" Tanya sang adik yang bertambah bingung. Kejadian tadi saja sudah membuat bocah berumur tiga tahun ini bingung dan sekarang ada lagi hal yang membuatnya semakin kebingungan?!

"Sepertinya paman ini pingsan bukan mati," sang kakak mengedarkan pandangan ke area sekitar tapi tak menemukan bola basket mereka.

"Mungkin dia terkena bola basket hingga pingsan, tapi...di mana bola itu?" Ia bertanya sambil masih menatap sekitar.

Wajah sang adik berubah terkejut.
"Ooh! Lihat! Mata paman itu terbuka!!" Pekik anak itu semangat. Ia langsung mendudukkan dirinya di samping pria itu.

"Apa itu tadi?" Gumam pria itu memegang kepalanya.

"Kepala paman terkena bola basket kami tadi," pria itu menoleh ke arah sampingnya dan mendapati dua bocah tengah duduk di sampingnya sambil menatapnya polos.

"Paman baik-baik saja?" Tanya sang kakak khawatir.

Pria itu mengerjabkan matanya beberapa kali.

"Ya...paman baik-baik saja...," pria itu masih terkejut sepertinya.

Sang adik memiringkan kepalanya lucu.
"Wah!! Kenapa wajah paman mirip dengan wajah kami berdua?!!" Tanya anak itu dengan ceria.

Pria itu mengerjabkan matanya.

"Entahlah. Paman juga bingung ketika melihat wajah kalian. Mungkin, kita memiliki hubungan darah?" Tanya pria itu sambil tersenyum.

"Bisa juga, sih. Nee, Seiji-nii menurutmu bagaimana??" Tanya sang adik.

Sang kakak mengangkat bahu tidak tahu.
"Entah," jawabnya singkat.

THE DEMON'S MATE {Akashi Seijuurou x reader} {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang