Part 27 : _Menghindar_

403 51 20
                                    

Pukul 11.51.

Hollla!! Aku agak sibuk belakangan ini gaes! Karena tugas sekolah:v

Vote and coment!

Reader's Pov

Sudah tiga hari ya.....?

Aku menghindarinya selama tiga hari. Bukan tanpa alasan, aku masih trauma akan kelakuannya tiga hari yang lalu. Dimana dia mencekik leherku hingga ku rasa aku akan mati.

Berbagai pertanyaan juga menghantui pikiranku, aku sangat tahu kalau mata Sei itu berwarna merah, bukan oranye di sisi lain. Tapi, Sei yang kulihat tiga hari yang lalu itu....sepertinya orang yang berbeda.

Ya, sangat berbeda.

Tiga hari lalu bukan pertemuan pertamaku dengan Sei yang 'itu', aku sudah bertemu dengannya waktu ditaman beberapa bulan yang lalu. Saat itu kupikir dia adalah orang yang baik, karena buktinya dia mau mengantarku pulang kerumah sambil menggenggam tanganku. Tapi, sepertinya pikiranku tentangnya harus berubah sedikit atas perlakuannya itu.

Aku menikmati pemandangan yang dipertontonkan jendela kaca yang besar ini dari kamar. Untung waktu itu, pria yang bernama Levi membantuku menemukan kamar yang tenang ini. Aku dengan leluasa bisa ke perpustakaan tanpa perlu berjalan jauh lagi karena ruangan itu tepat berada di depan kamar ini.

Aku menghela nafas kecil, sekeras apapun aku mencoba menghilangkan rasa sesak di dada dan menghilangkan wajah Sei dari pikiranku, itu semua menjadi percuma karena pada akhirnya dia tetap memenuhi pikiranku.

Tok! Tok! Tok!!

"Masuk," jawabku pelan setelah mendengar suara ketukan pintu.

Ceklek!

Bibi Fey masuk membawa nampan berisi makanan dan juga minuman. Dengan senyuman, dia menghampiriku lalu duduk di depanku.

"Nona F/N, sebaiknya kau makan dulu. Kau tidak sarapan tadi pagi," ujarnya lembut. Aku membalas senyumannya lalu mengambil alih nampan dan meletakkannya di atas meja yang berada di sampingku.

"Terima kasih bibi," balasku tersenyum.

"Kalau begitu aku harus pergi. Masih ada pekerjaan yang harus bibi kerjakan di dapur," katanya segera berdiri. Dia pamit padaku lalu keluar dari kamar. Meninggalkanku dalam keheningan.

Aku mulai memakan makanan yang dibawakan bibi Fey tadi. Setelah menghabiskan beberapa menit, makanan itu telah habis. Aku meneguk air putih di sampingnya lalu meletakkan kembali di atas nampan makanan.

Aku berjalan keluar membawa nampan makanan itu. Aku tidak mau merepotkan bibi Fey, jadi kuputuskan keluar kamar sebentar untuk menaruh nampan ini di dapur.

Oh iya! Aku belum mengatakan ini, selama tiga hari ini, aku tidak pernah pergi ke manapun selain perpustakaan. Aku lebih baik mengurung diri dikamar agar tidak berpas-pasan dengan Sei. Aku tidak akan kuat jika melihat wajahnya, menghindarinya saja sepertinya membuatnya tersakiti.

Aku menelusuri lorong istana dengan perasaan gelisah. Takut jika aku berpas-pasan dengan Sei. Dan sepertinya keberuntungan tak memihakku, aku bertemu dengannya.

Kakiku berhenti melangkah begitu juga dengan Sei. Aku menatap manik matanya yang ternyata berwarna merah dengan gugup, dia menatapku balik dengan tatapan sendu.

THE DEMON'S MATE {Akashi Seijuurou x reader} {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang