Part 37 : _Keras kepala_

367 50 2
                                    

Pukul 19.O8. Senin, 1O Agustus 2O2O.

Judul part-nya....sepertinya udah bisa tebak kan? Apa yang terjadi selanjutnya....h3h3

Kalo suka, Vote and comen!!

Author's Pov

F/N berjalan bolak-balik. Sedari tadi ia bangun, dia terus memikirkan bagaimana caranya untuk meminta izin pada Akashi mengenai misi pencariannya tentang kalung itu. Dan sampai sekarang, dia masih memikirkan hal itu.

"Kau pergi saja menemuinya dan mengatakan tentang misimu itu. Sepertinya dia akan memberikan izin jika ini menyangkut tentang takdirmu," Mibuchi berujar dari sofa. Semenjak tadi, lelaki itu menemani F/N dan sudah tahu alasan F/N yang terlihat agak panik.

"Aku sudah memikirkan hal itu. Tapi aku yakin Sei pasti menyuruh beberapa orangnya untuk menemaniku pergi ke Hutan itu. Kau tahu hutan itu sangat berbahaya, kan? Tak sembarangan orang bisa masuk dan selamat dari Black Forest. Aku tidak ingin membahayakan nyawa orang lain hanya untuk melindungiku," F/N duduk di depan sofa yang di duduki oleh Mibuchi.

"Itu sudah pasti dia menyuruh beberapa orang untuk menemanimu. Sei-chan memprioritaskan keselamatanmu daripada yang lain bahkan dirinya."

"Itu dia yang ku khawatirkan. Aku tidak ingin ada korban karenaku," balas F/N.

"F/N-chan, di dunia ini pasti ada sebuah pengorbanan. Kau tidak bisa menyelamatkan semua orang. Terlebih akan memaksa mereka menolak perintah atasan mereka. Tugas kami-- para bawahan Sei-chan--adalah melindungimu juga Sei-chan. Dengan nyawa sebagai taruhannya, ini memang pekerjaan yang sangat berat, tapi itulah pekerjaan kami. Jadi, F/N-chan, kau harus kuat saat ada sebuah pengorbanan di hadapanmu. Kau tidak perlu membuang sisi 'manusiamu' untuk melakukannya. Cukup dengan menghargai pengorbanan kami...itu sudah cukup," Jelas Mibuchi menatap serius F/N.

F/N menunduk dalam. Dia meremas tangannya, perkataan Mibuchi terputar di kepalanya...

Pengorbanan?

Pengorbanan apa yang dimaksud oleh ibu Akashi waktu itu? Apa ini menyangkut nyawa seseorang?

"Apa pengorbanan itu...harus nyawa seseorang?"

"Tidak. Bukan hanya nyawa yang bisa dijadikan sebagai pengorbanan."

"Jadi, F/N-chan. Apa kau akan pergi ke hutan itu sendirian? Atau pergi bersama beberapa orang?"

"Kalau boleh memilih. Apa kau mau pergi bersamaku?" Tanya F/N.

Mibuchi tersenyum.
"Tentu. Itu sudah menjadi tugasku."

****
F/N menarik napas dalam. Dia mengangkat tangan, bersiap mengetuk pintu besar di hadapannya. Pintu ruangan Akashi.

Tok!tok!tok!

"Masuk."

F/N membuka pintu di depannya setelah mendapatkan izin dari Akashi. Akashi yang melihat permaisurinya masuk langsung menampilkan senyuman.

"F/N? Ada apa?" Tanyanya lembut.

F/N meremas tangannya yang berada di belakang punggungnya. Dia menggigit bibir bawahnya. Takut akan reaksi Akashi nanti.

THE DEMON'S MATE {Akashi Seijuurou x reader} {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang