Part 11 : Penyatuan

844 100 16
                                    


Heyyo!
I'm back with my story^^
Semoga suka dengan chap ini ya^^

Btw, penyatuannya sangat cepat ya? Ehe, ini memang alurnya kok.

Vote and Comen

Author's Pov

F/N masuk ke dalam kamarnya untuk mengistirahatkan dirinya. Keluar bersama Akashi tadi membuatnya kelelahan. Dia membersihkan dirinya, memakai dress tidurnya, kemudian membaringkan dirinya di atas tempat tidur.

F/N bersiap-siap menuju ke alam mimpi, beberapa detik berlalu, dia merasakan sebuah tangan kekar memeluk perutnya erat.

F/N menoleh kebelakang dan mendapati wajah Akashi berada di ceruk lehernya. Menghirup aroma harun dari tubuhnya.

"Sei, urusanmu sudah selesai?" Tanya F/N.

"Hm..," jawab Akashi tak jelas karena masih sibuk menghirup aroma harum tubuh gadisnya.

F/N terkekeh pelan lalu meletakkan tangannya di atas tangan Akashi yang sedang memeluknya. Dia menutup mata kembali, mengabaikan Akashi yang sedang asik dengan kegiatannya itu.

"F/N..," panggil Akashi.

"Hm?"

Akashi terdiam. F/N membuka mata saat tak mendengar balasan Akashi. Dia membalikkan badannya dan mendapati Akashi sedang menatapnya dalam. "Ada apa?" Tanya F/N lagi.

Mata merah vertikal Akashi berkabut emas, menandakan dia sedang menahan nafsu yang menguasai dirinya. F/N menyentuh pipi Akashi lembut kemudian mengelusnya.

"Sei, kau kenapa?" Tanya F/N khawatir.

"Tidak apa-apa, aku baik-baik saja," jawab Akashi dengan cepat.

"Aku tak yakin, Sei. Katakan padaku apa yang terjadi padamu. Kalau tidak, aku tidak akan bicara padamu selama seminggu," Ancam F/N.

Akashi mengumpat di dalam hati. Dia benar-benar berada di bawah kendali nafsu dan ancaman F/N benar-benar membuatnya semakin menggila. Ingatkan dia untuk membuat F/N menjadi gadis penurut sepenuhnya!

"Baiklah kalau kau memaksa," ujar Akashi setelah menghela nafas. Jujur, dia sangat ingin melakukan penyatuan sekarang, tapi dia tak ingin membebani F/N dengan kemauannya. Dia ingin F/N terlebih dahulu membuka hatinya dan melakukannya perlahan-lahan. Tapi, dia juga tak bisa menolak ancaman F/N ditambah sekarang gadisnya itu menatapnya memohon membuatnya semakin tak bisa untuk berkata tidak.

"Kau tahu kalau kita adalah sepasang mate, kan?" Tanya Akashi memastikan. F/N menganggukkan kepalanya. "Aku sudah mengetahuinya, walaupun aromamu masih samar di penciumanku, tapi aku tahu kalau kau adalah mateku," jawab F/N.

"Apa kau ingin melakukan penyatuan denganku sekarang?" Tanya Akashi dengan sangat hati-hati.

"Baiklah".

"Hah?" Mata Akashi berkedip tak percaya, dia kira F/N akan menolak permintaannya dengan beribu alasan untuk tak melakukannya sekarang. Tapi, kenapa ini diluar prediksinya? F/N malah menjawab dengan santai walau ada rona merah dipipinya.

"Kau tak keberatan melakukannya sekarang?" Tanya Akashi.

F/N mengangguk lagi. "Bukankah itu kewajibanku menjadi matemu? Lagipula kalau aku menghindar, itu percuma karena pada akhirnya aku akan tetap melakukannya denganmu, kan?" Ujar F/N dengan wajah memerah. Suaranya sedikit bergetar menandakan dia sangat gugup ditanya seperti itu dari Akashi.

THE DEMON'S MATE {Akashi Seijuurou x reader} {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang