Part 31 : _Menunggu_

392 53 0
                                    

Pukul 21.46. Rabu, 29 Juli 2O2O

Mulmed di atas^ itu visualnya Cheal ya

Kalo suka, beri Vote and comen ya!!^^

Reader's Pov

Setelah memasakkan Gunawan makanan dan dia memakannya, aku berjalan kembali ke arah kamar dengan segelas susu coklat di tangan kananku.

Saat membuka pintu kamar, aku mendapati Sei yang tertidur di atas ranjang. Yah..aku tidak terlalu yakin dia tidur--bisa saja dia hanya menutup mata, kan?

Aku berjalan mendekatinya, meletakkan segelas susu coklat di atas nakas kemudian duduk di sampingnya. Aku mengangkat tanganku lalu mengelus rambut merah langkanya dengan lembut.

"Hmm...kasihan...keadaanmu semakin memburuk saja ya?" Aku bergumam pelan. Mengatakan yang sejujurnya atas keadaan Sei. Dia terlihat lebih kacau dibanding waktu itu.

Sei terlihat bergumam tak jelas lalu mengubah posisinya menjadi menyamping. Aku terkekeh pelan dengan wajahnya yang terlihat seperti kucing lucu saat tertidur.

"BakaSei, seharusnya kau merawat dirimu," gumamku lagi. Melihatnya seperti ini membuatku sedih.

"Ne, Sei, apa kau mau bercerita tentang masalahmu saat kau membuka mata nanti?" Tanyaku yang  memaksanya untuk membuka matanya. Ah...akting tidurnya bagus sekali...

"Atau kau mau menyembunyikan masalahmu dariku? Jika seperti itu lebih baik aku pergi darimu, kan? Agar kau bisa hidup dengan Xuena juga anak yang dikandungnya?" Jujur saat mengatakan kalimat terakhir, leherku seakan-akan tercekik, bahkan mataku mengabur karena air mata. Aku menggigit bibir bawahku untuk menahan isakan yang sepertinya akan keluar.

"Aku tahu kedatangan Gunawan ke kamar ini tadi hanya untuk mengalihkan pertanyaan yang ingin kutanyakan padamu. Kenapa? Kau tidak mau bercerita? Kau tahu aku masih mempercayaimu, kan?" Aku berujar lagi. Menengadah ke atas untuk menghalau air mata yang akan jatuh.

"Sei...kau ingin tahu perasaanku sekarang? Sangat sakit dan sesak. Apa kau pernah merasakannya? Dikhianati oleh matemu sendiri?" Tanyaku lagi padanya. Dia tetap tak ingin membuka mata. Dia masih mempertahankan aktingnya.

"Sepertinya pergi meninggalkanmu adalah pilihan yang terbaik ya? Daripada melihatmu bersama wanita lain...," kataku mengambil kesimpulan. Sungguh aku tidak bisa--- tidak bisa menahan sakit jika Sei benar-benar---

---mengkhianatiku...

Katakan aku egois, tapi aku benar-benar tak tahan dengan perasaanku yang sekarang.

Aku mencium kening Sei dengan lembut. Lalu berdiri, mengambil segelas coklat tadi di atas nakan kemudian berjalan keluar.

Aku menutup pintu dengan pelan, takut mengganggu Sei yang pura-pura tertidur? Saat ingin berjalan, aku tersentak kaget melihat Gunawan yang bersandar di dinding samping pintu kamar ini. Dia menutup mata, kedua tangannya berada di kantung celana.

Dan aku mengambil satu kesimpulan...

"Kau mendengar perkataanku tadi?" Tanyaku padanya.

Perlahan dia membuka matanya, memperlihatkan mata emerald miliknya. Dia berbalik padaku. Menatapku sendu.

"Ya," jawabnya pelan. Aku menganggukkan kepala mengerti.

THE DEMON'S MATE {Akashi Seijuurou x reader} {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang