Part 43 : _Terjebak_

293 48 14
                                    

Pukul 10.11. Senin, 17 Agustus 2O2O.

Aku nggak tahu mau bilang apa, tapi yang jelas aku berharap kalian nggak bosan membaca ceritaku ini^^

Kalo suka Vote and comment!!

Author's Pov

Bobby yang tengah dalam wujud Dirty berjalan dengan anggun serta senyum yang menghiasi wajahnya. Meski di dalam hati, ia tengah menggerutu.

"Putri Dirty," sapa para ketujuh drakula.

"Hai!" Sapa Putri Dirty ceria. Dia dengan segera memasuki kamar.

"Putri, apa kita bergerak malam ini?" Tanya salah satu drakula.

Dirty menghentikan pergerakannya, kemudian berbalik.
"Malam ini kita akan bergerak. Aku sudah menyusuri kerajaan ini kemarin, dan mate King Lord berada di kamar dekat dengan ruang musik," jelas putri Dirty.

"Kata ayah, sebaiknya kita melakukan ini secepatnya. Lebih cepat lebih baik," kata Putri Dirty.

"Akan kami lakukan, putri."

"Baiklah. Kalian kerjakan, aku ingin tidur, bye," putri Dirty masuk ke dalam kamarnya lalu menguncinya.

"Kita harus bergegas lalu pergi dari sini," ujar salah satu dari drakula.

Ketujuh orang tadi pergi dari depan kamar Putri Dirty.

Putri Dirty membuka pintu, lalu memunculkan setengah kepalanya sambil tertawa.

"Hihi...rencana berhasil," gumamnya kecil.

"Tinggal lapor ke Seijuro~," lanjutnya lagi lalu menutup pintu.

****

Ketujuh orang yang layaknya ninja bergerak mendekati kamar yang berada di dekat ruang musik. Mereka membuka pintu kamar itu menggunakan kawat yang sudah dibentuk sedemikian rupa.

"Itu dia," satu dari ketujuh orang bergerak masuk dengan gesit diikuti oleh temannya yang lain.

"Kita bawa dia ke kerajaan lalu berikan pada Raja Derri," satu orang menggendong F/N ala bridal lalu mereka melesat pergi dari sana.

"Beritahu putri Dirty kalau rencananya berhasil."

'Putri, mate King Lord sudah ada bersama kami. Kami akan pulang malam ini dan membawanya kepada Raja Derri. Anda bisa pulang jika anda mau,'

'Aku akan tinggal lebih lama disini, dan tenang saja. Aku akan mengatakan pada King Lord kalau kalian memiliki urusan yang sangat penting untuk ditangani,' jawab Putri Dirty.

'Baik.' Dirty menutup link-nya kemudian tertawa lagi.

"Haha...ternyata ini menyenangkan juga," gumamnya pelan.

****

Akashi menyandarkan dirinya pada kursi kerjanya. Ia menghela nafas lelah. Berkas-berkas yang menumpuk mengambil sebagian besar waktunya, untung saja berkas itu sudah ia selesaikan baru-baru saja.

"Kau terlihat kelelahan? Apa kau tidak ingin beristirahat?" Tanya Gunawan yang baru saja memasuki ruangan Akashi.

"Aku merindukan F/N," kalimat yang bukan jawaban dari pertanyaan Gunawan, Akashi keluarkan dari mulutnya.

"Kalau begitu pergilah lalu kunjungi dia," usul Gunawan. Aneh juga rasanya jika melihat sepupunya yang dikenal kejam dan tak memiliki hati ini terlihat....galau?

"Kau sudah dengar informasi dari Bobby semalam 'kan? Para drakula itu sudah pergi dari sini, jadi kau bebas. Tinggal menunggu kedatangan Raja bodoh itu menantangmu," ujar Gunawan lagi.

"Kau benar," Akashi berdiri, lalu merapikan setelan jas-nya.

"Di mana Dazai?" Tanya Akashi.

"Sepertinya dia berada di perpustakaan. Aku melihatnya saat tadi," jawab Gunawan.

"Memangnya kenapa kau mencarinya?"

"Ada yang ingin ku diskusikan dengannya," Akashi melangkah keluar meninggalkan Gunawan.

"Haaa...inilah jadinya jika kedua iblis bertemu. Semuanya mereka ketahui, seperti mengendalikan takdir," guman Gunawan.

"Yah, namanya iblis."

****
Akashi membuka pintu ruang perpustakaan. Dan hal pertama yang ia lihat saat membuka pintu adalah Dazai yang sedang memerhatikan sekitar.

"Kau memikirkan hal aneh?" Tanya Akashi.

Dazai berbalik kemudian tersenyum.
"Perpustakaan mu luas. Sayangnya tidak ada objek bagus yang bisa dijadikan percobaan bunuh diri," Dazai berbicara dengan nada kecewa.

"Ada yang ingin kutanyakan padamu," ujar Akashi dingin.

"Hm? Apa?"

"Aku benci mengatakan ini. Tapi, aku merasakan sesuatu akan terjadi. Sesuatu yang besar."

"Tentu saja. Kau akan ditantang oleh Raja Drakula dalam waktu dekat 'kan?"

"Tidak. Firasatku lebih buruk dari itu."

Dazai memandang serius Akashi.
"Begitu ya...jadi kau juga merasakannya?"

"Kau juga?"

"Tentu. Sepertinya firasat ini tak ada sangkut pautnya dengan raja Drakula. Akashi, apa kau sudah melakukan penyempurnaan kekuatanmu?" Tanya Dazai tiba-tiba.

"Tidak."

"Kenapa?"

"Saat ini bukan waktu yang tepat. Lagipula aku membutuhkan bantuan F/N jika saja aku hilang kendali nantinya," jawab Akashi.

Dazai memasang gaya berpikir.
"Apa kau tahu bagaimana cara penyempurnaan itu berlangsung?"

"Tidak. Tapi, pak tua itu tahu caranya."

"Pak tua?"

"Valko."

"Ah...paman berjenggot itu ya?"

Akashi mengangguk.

"Di mana paman Valko itu tinggal?"

"Kenapa kau bertanya?"

"Ingin tahu saja. Jadi?"

Akashi menghela nafas.
"Dia tinggal di Akita. Kalau kau ingin tahu lebih banyak. Tanyakan saja pada Murasakibara," jawab Akashi.

"Lelaki anak titan itu? Baiklah," Dazai berjalan melewati Akashi.

"Dazai," panggil Akashi tiba-tiba.

"Hm?" Dazai berbalik.

"Katakan apa tujuanmu ingin menemui Valko?" Tanya Akashi.

"Ingin memastikan sesuatu. Jawaban atas firasat buruk tadi. Kurasa.., aku tak perlu menjelaskan kenapa firasat buruk itu mengarah pada penyempurnaan kekuatanmu 'kan? Kau pasti sudah tahu jawabannya," jelas Dazai.

"Firasat buruk itu sebenarnya mengarah ke F/N, dan F/N ada sangkut pautnya dengan penyempurnaan kekuatanku. Selain masalah penyempurnaan, F/N aman dan tak memiliki urusan lain selain proses penyempurnaan yang belum diketahui cara berlangsungnya."

Dazai tersenyum.
"Jaa ne," Dazai melambaikan tangannya lalu keluar dari ruangan.

Akashi masih berdiri di tempatnya.
"Pengorbanan...ya? Siapa yang akan berkoban selain Bokushi nanti?"

*****
Wah selesai lagi nih. Chapter ini tak terlalu panjang, dan kuharap kalian bisa mengerti hal yang ku ketik diatas.

Jujur aku memikirkan pasti kalian akan bosan jika nggak ada adegan romance antara Akashi dan F/N. Aku juga sama sebenarnya, agak bosan sama cerita yang nggak menunjukkan unsur romantis pada kedua tokoh utama. Hanya saja, sebuah cerita tak akan seru kalau tidak ada konflik di dalamnya.

Tapi tenang aja, kalo aku nulis, hanya ada satu- dua chapter yang fokus ke permasalahan, chapter lainnya fokus ke arah romance. Yah...kira-kira begitula hehe^^

Jaa minna,mata ashita.
By Andift.

THE DEMON'S MATE {Akashi Seijuurou x reader} {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang