Chapter 5

574 59 20
                                    

" Tidak ada yang bodoh di dunia ini. Hanya saja,mereka yang malas berusaha "

🍁 Before My Memory Lost 🍁

🍁 Before My Memory Lost 🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



#cek typo


















Di Pagi hari yang cerah.
Sinar mentari telah siap menunjukkan kehangatannya kepada alam semesta.
Memberikan energi kepada tumbuhan agar tumbuh dengan baik. Dan memberikan kehangatan untuk para jomblo karena tak ada penghangat di pagi hari .

Hari ini ialah hari ke 5 aku dirumah tanpa adanya Bunda dan Abi.
Mereka di Turki hampir 5hari penuh dan hanya bertemu di via Online.

Seperti biasa. Aku dan Mba Nova memasak untuk sarapan pagi saja. Karena ART dirumah kami sudah kembali semenjak malam tadi.

" Dek,kamu goreng ayam dan jangan lupa kasi bumbunya. Mba mau ke atas,siapin bajunya Mas Rasyid " kata mba Nova sambil melepas celemek yang terikat di tubuhnya.

" Wokeh! " Ucapku semangat.

Terkadang aku iri dengan kemesraan Bang Rasyid dan Mba Nova. Iri dengan setiap kemesraan yang menimbulkan pahala,tentunya karena sudah halal.

Namun,semenjak aku jatuh cinta dan berujung sakit hati karena berlebihan dalam mencintai seseorang dulu. Semenjak itu pula aku menutup hatiku sampai detik ini. Belum ada orang yang mampu membuatku membuka hati.

Bahkan,ramai para pemuda sukses dan baik berdatangan ingin mengkhitbahku. Namun,mereka pergi begitu saja setelah tau jikalau aku ialah ketua Gang Man alias gangster. Padahal mereka belum tau arti dalam anggota gang man yang ku bentuk. Gang Man tidak hanya laki-laki yang disana,namun ada juga perempuan

Tentu saja keluarga ku tau aku mempunyai anggota Gangster dan aku sebagai ketuanya. Namun aku meminta anggota ku tidak memanggil ku dengan embel-embel 'Bos'. Dan cukup panggil nama saja.

Keluargaku menyetujuinya karena aku membentuk Gang Man untuk membantu orang yang butuh bantuan kami. Bukan terlibat dalam sebuah perkelahian yang di sengaja. Memang akan berkelahi,jika kondisi harus merujuk ke sebuah perkelahian.

" Wah.. harum banget..bau ayam goreng..yey syad suka syad suka " kata Arsyad yang semangat layaknya Ipin yang mendapatkan ayam goreng.

" Waw...tipe suami idaman kamu seperti apa? Hahahahaha " sambung bang Rasyid yang bertanya seperti Rey mbayang.

" Mas..Aca jangan digituin " timpal Mba Nova sambil menggendong Arina

Before My Memory Lost [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang