Chapter 34

278 38 5
                                    

𝓑𝓮𝓽𝔀𝓮𝓮𝓷  𝕝𝕚𝕗𝕖🌹 𝓪𝓷𝓭 𝕕𝕖𝕒𝕥𝕙🥀
_____________________________

" Mengikhlaskan kepergian memanglah sulit,namun jika itu yang terbaik,apa boleh buat? "

🍁 Before My Memory Lost 🍁

Karya : tilla_azzhr

Setiap harinya, hubungan ku dengan Ardi semakin hari semakin baik dan dia semakin romantis pula

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setiap harinya, hubungan ku dengan Ardi semakin hari semakin baik dan dia semakin romantis pula. Seperti pagi ini,mataku belum juga terbuka untuk melihat indahnya dunia. Namun aku merasakan bulu mataku bergerak, digerakkan oleh tiupan angin yang disengaja oleh seseorang. Aku mengambil bantal dan menutup wajahku dengan bantal itu agar seseorang tak bisa membangunkan tidurku.

Dengan sigap, Ardi merebut bantal itu dari tanganku dan mencubit kedua pipiku layaknya squishy.

" Assalamualaikum,Günaydın aşkım (selamat pagi kekasih ku)  " kata Ardi tepat di depan wajahku. Mataku sedikit terbuka dan bibirku tertarik untuk mengeluarkan seulas senyuman untuk sang kekasih.

" Nyenyak banget tidurnya sampe gamau keluar dari zona nyaman ya? " Aku terkekeh dengan ucapannya yang terkesan hanya untuk orang-orang yang tak mau keluar dari zona nyaman karena cinta kepada seseorang.

" Alhamdulillah nyenyak,tapi tiba-tiba ada jin tembok yang ganggu,jadinya ga nyenyak deh,hoam " kini Ardi yang terkekeh atas ucapannya yang terkesan memanggilnya dengan sebutan 'Jin Tembok' . Aku berusaha untuk duduk dan mengumpulkan nyawa.

Ardi tiba-tiba saja mengelap wajahku dengan handuk yang basah.

" Eh? Aku bisa ke kamar mandi nanti buat cuci muka kok " aku langsung memegang tangannya agar dia tidak melanjutkan aktivitas tersebut.

" Iya saya tau,tapi ini kemauan saya dan kamu tidak boleh membantah. "
Tak ingin berdebat di pagi hari,aku membiarkan dia untuk mengelap wajahku dengan telaten.

" Sudah selesai, ternyata kamu kalo baru bangun tidur cantik ya " wait,dia meledek atau bagaimana? Yang ada kalo bangun tidur tu,rambut kek Mak lampir,ileran dll.

" Ngeledek ya? " Aku sengaja mengerucutkan bibir tanda kesal dengan ucapannya.

" Astagfirullah,ngapain ngeledek istri? Itu fakta sayang,kamu natural aja udah cantik apalagi pake make up. Baru bangun tidur aja kamu cantik "

Blush,aku terpesona dengan ucapan nya, walaupun tiap hari di gombalin sama suami sendiri tapi tetap saja jantung ku berdegup kencang dan aku terkadang suka salah tingkah di depannya. Dan dia juga bisa read my mind.

" Udah,gausah salah tingkah gitu,bahaya sama ibu hamil. Anak ayah apa kabar? " Sela Ardi sambil mencium perutku yang sudah hampir meledak.

" Aku ga ditanyain nih? " Sindirku.
Ardi tertawa kecil karena sikapku yang sangat cemburuan.

Before My Memory Lost [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang