Chapter 37

278 31 10
                                    

🥀𝟚 𝕁𝕠𝕞𝕓𝕝𝕠🥀
________________

" Siapa bilang jomblo itu nggak keren? malah lebih keren dari yang pacaran sebelum halal. Gini ya,jomblo itu bebas melakukan aktivitas positif tanpa adanya larangan dari seseorang yang jelas-jelas bukan siapa-siapa kita "

🍁 𝓖𝓱𝓪𝔃𝔂 𝓐𝓵𝓿𝓪𝓻𝓸 𝓐𝓭𝓲𝓽𝓪𝓶𝓪 🍁




Karya : tilla_azzhr

Karya : tilla_azzhr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


M

asa muda,masa dimana kamu harus bisa meraih impianmu menjadi kenyataan,masa muda bukan waktu untuk berleha-leha lagi karena manfaatkan masa mudamu sebelum datang masa tua mu.

" Mas,Rafa mana? " Tanyaku sembari ikut duduk di samping Ardi

" Sama Rizwan " singkat padat dan jelas. Sudah biasa ku dengar dari bibir Ardi,ketika ia dilanda deadline,maka dia akan menatap layar monitor itu berjam-jam,dan terkadang ia hampir lupa waktu makan.

" Mau dibuatin apa? " Tanyaku lagi

" Buat saya bisa nyaman di sisi kamu sekarang,bisa? " Tau diri sibuk malah sempet banget gombalin istri,dasar suami.

" Ya ga lah, ntar Rafa kekurangan kasih sayang " jawabku hendak pergi namun Ardi langsung menarik tanganku sehingga aku hampir saja terjatuh,ya walaupun di atas kasur. Tetapi yang namanya jatuh ya bakalan sakit. Jatuh yang ga bakalan nimbulin sakit itu cuman 1,yaitu jatuh cinta.

Kini pandangan Ardi beralih menatap ku " Rafa udah kelebihan kasih sayang,saya aja yang kekurangan. Masa iya Rafa terus yang diperhatikan, dibelai,dicium,dimandiin, disuapin, dipeluk? " Demo Ardi,jangan bilang dia minta dimandiin juga.

" Kamu sendiri yang bilang ga boleh cemburu sama anak sendiri " celetkku agar ia bisa introspeksi diri.

" Ya udah TERSERH! " Dia sengaja menekan kalimat terakhir,tanda ia marah dan kesal padaku. Apa aku berdosa membuatnya marah tanpa aku sentuh? Aku kan gak apa apain. Punya suami kenapa juga harus cemburuan sama anak sendiri.

" Yaudah,aku mau cari Rafa dulu "

" Ya Allah, Rafa lagi sama Rizwan. Ini saya ga ada temennya,Ca..... " Perkataan Ardi terdengar memelas untuk memintaku menemaninya. Bukannya dia sudah nyaman berada di depan layar persegi itu? Sedari malam sampai sore ini,matanya tak henti-hentinya menatap layar itu

" Itu layar kayaknya udah kamu ajak pacaran selama sehari,betah banget diem di zona nyaman itu. " Sindiriku lalu pergi.
Ardi mengejar ku dan langsung memelukku erat.

" Lepasin mas.... " Aku memberontak agar lepas dari lengan kekarnya.

" Biar seperti ini sebentar saja, sebelum makhluk kecil itu datang lagi " makhluk kecil? Anaknya sendiri disebut makhluk kecil,kalo cemburu itu bilang aja.

Before My Memory Lost [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang