" Walaupun sekarang sikapmu terhadapku berbeda,namun tidak membuat ku semakin mundur untuk memilikimu "
🍁 Muhammad Lazuardi Asy Syam 🍁
Kenapa kamu seperti layaknya bongkahan es batu yang susah di cairkan? Kamu sedingin es,sekeras batu,dan sekokoh tembok. Apa kamu berubah karena aku yang telah pergi tanpa kabar? Jika 'iya' ,maafkan aku. Aku akan berusaha membuat kamu seperti dulu lagi, seperti Aca yang ku kenal.
" Ardi.. ayo turun sayang,makanannya udah siap " kata Mama Hilda dari balik pintu kamar Ardi
" Iya ma, Ardi nanti nyusul " katanya
Ardi memakai kemeja berwarna putih,dipadu dengan celana katun silver dan jas biru muda. Apapun yang dipakai Ardi,selalu cocok dengan dirinya.
Ardi turun menghampiri kedua orang tuanya dan ikut sarapan bersama mereka.
" Ardi.. " panggil sang papa
" Iya pa? " Tanyanya
" Apa kamu kewalahan? Di sisi lain jadi dosen ya walaupun hanya dosen pengganti dan di sisi lain jadi CEO di perusahaan Aditama Syam? " tanya sang papa karena khawatir jika anak satu-satunya mengalami depresi sampai bunuh diri
" Alhamdulillah gak pa. Ardi malah seneng,di sisi lain bisa mengisi waktu luang kayak jadi dosen. Insyaallah Ardi ga kewalahan pa " kata Ardi sambil meyakinkan kedua orang tuanya
" Om kamu kapan pulang? Apa sudah mengabari kamu? " Tanya Mama Hilda
" 2 hari lagi katanya " jawab Ardi. Pak Junet alias saudara dari papanya Ardi itu ialah dosen yang digantikan oleh Ardi. Om nya tau jikalau Ardi ingin sekali menjadi dosen,ya walaupun sementara. Bukan karena penghasilan nya. Namun karena Ardi ingin membagikan ilmunya yang telah ia pelajari.
" Berarti tinggal sebentar,kamu akan berhenti menjadi dosen dan fokus untuk perusahaan papa " kata Papa
" Iya pa,papa tenang aja kok. Ardi tetep pantau perusahaan dan tetap ikut rapat " kata Ardi
KAMU SEDANG MEMBACA
Before My Memory Lost [END]
Teen Fiction{ Romantis,Comedy,Hikmah} Percayalah,setiap masalalu itu memiliki pembelajaran tersendiri,menyesal boleh saja. Tapi jangan lupa jadikan Masa lalumu itu menjadi Sebuah Pembelajaran mu kedepannya untuk menjadi yang lebih baik. Everyone has the past...