Chapter 36

346 37 19
                                    

🌹 You Are My Everything🌹
____________________________________


" Jadikan lelahmu menjadi Lillah "

🍁 Muhammad Lazuardi Asy Syam 🍁

🍁 Muhammad Lazuardi Asy Syam 🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













Menjadi seorang ibu sekaligus seorang istri membuatku doble work,kini aku juga yang harus jadi perempuan siap siaga,entah itu jadi istri dan ibu. Lelah memang namun jika dilakukan karena Allah SWT. Maka semuanya akan terasa lebih ringan. Lelah asalkan lillah.

Suara tangis dari bibir mungil Rafa membuatku dan Ardi terbangun di jam 3 malam. Aku langsung menggendong Rafa dan memberinya asi. " Kalo Rafa tidur lagi,kita sholat tahajud berjamaah ya. Saya wudhu dulu " kata Ardi dan ku jawab dengan anggukan.

Sebenarnya kita terbiasa bangun di tengah malam, Allah mengingatkan kita untuk bangun melalui banyak hal,entah itu kita digigit nyamuk sampai bangun,ingin buang air dll. Hanya saja,kita yang tidak peka bahwa Allah SWT merindukan hamba-nya yang suka bermunajat di tengah malam.

Ternyata benar,setelah ku beri asi,Rafa tertidur dan ku letakkan dia kembali di atas kasur bayi. Aku langsung menggelar 2 sajadah dan masuk ke dalam kamar mandi. Aku dan Ardi melakukan sholat tahajud berjamaah,ini rutin kami lakukan setelah kami menikah. Dia yang mengajakku untuk perbanyak sholat sunnah,entah itu tahajud,dhuha,hajat dll.

Selesai sholat, Ardi membalikkan badannya dan aku langsung meraih tangannya. Sehabis berdoa,aku langsung membuka mukenah yang ku kenakan. Aku hendak melipatnya namun Ardi terlebih dahulu meraih mukenah ku. Ia kemudian melipatnya dan merapikan sajadah yang kami kenakan.

Setelah itu, Ardi ke ruang kerja dan kembali bergelud dengan laptopnya. Ardi bisa memanage waktu dengan baik,bekerja, meluangkan waktu untuk keluarga dll. Beda denganku yang tak bisa memanage waktu dengan baik.

Aku turun ke bawah untuk membuatkan Ardi secangkir teh hangat dan beberapa camilan yang ada.

Ketika sampai di dapur,aku melihat Bang Rizwan tengah berkutat dengan laptopnya juga. " Loh bang? Ga tidur? " Tanyaku sambil membuka kotak teh.

" Udah,cuman ini baru bangun dan lanjutin tugas yang nanti pagi bakalan dikirim " jelas Bang Rizwan tanpa menoleh ke arahku. Bang Rizwan mirip dengan Abi,mereka tipe gamau buang-buang waktu.

" Kenapa bangun? " Sambung bang Rizwan

" Oh itu,tadi kasi Rafa asi sama mau buatin si jin tembok itu minuman " celetukku

" Astagfirullah,abang harus  bilang  berapa kali sih sama kamu kalo kasi nama itu yang baik! Tidak diperkenankan secara hukum agama karena sesama muslim harus saling memberi gelar dengan gelar yang baik. " Ceramah Bang Rizwan

Before My Memory Lost [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang