Chapter 20

347 40 9
                                    

Misunderstanding
_

_________________________________

" Aku kembali dikecewakan olehmu, seseorang yang aku cintai. Kata-kata manismu seakan-akan hanya menjadi angin lalu bagiku. Jangan datang memberi luka jika tidak berniat untuk menyembuhkan "

🍁 Naysha Azzahra Kamelia Al Huda 🍁

Karya : tilla_azzhr

Karya : tilla_azzhr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Kecewa,aku sungguh sangat kecewa. Kemarin dia baru saja mengatakan bahwa dia mencintaiku,dan sekarang? Aku dikecewakan dengan sebuah foto yang kemungkinan itu benar. Melihat foto itu,dadaku terasa sakit sekali. Orang yang ku cintai membuatku kecewa. Allah,apakah ini ujian? Jika ia,bantu aku untuk melewati ombak ujian ini. Aku sungguh cemburu dan terluka saat ini.

Ali bin Abi Thalib berkata bahwa "Sesungguhnya wanita itu mampu menyembunyikan cinta selama 40 tahun,namun tak sanggup menyembunyikan cemburu meski sesaat "

Sepertinya,hujan turut bersedih dengan keadaanku sekarang. Sungguh menyedihkan,aku memilih turun dan pergi saja daripada terus menunggu orang yang tidak akan pernah datang. Aku menatap hujan yang deras,suara gemuruh saling bersahutan. Menangis di bawah hujan menjadi pilihanku agar aku bisa menyamarkan isak tangis ku. Sebenarnya,aku bukan tipe perempuan yang suka akan kehadiran hujan,terkadang aku takut jika petir menyambar dimana-mana,namun aku tidak pernah membenci sang Maha pencipta.

Aku menerobos hujan disaat orang-orang memilih berhenti karena takut basah,sedangkan aku malah menerobos hujan. Tak perduli orang-orang mencibirku dengan apa yang penting aku tidak hidup untuk mendengarkan ocehan mereka.

Di sisi lain, seorang laki-laki tengah duduk sambil menikmati secangkir alkohol di sebuah club. Pikiran nya kacau disaat bertemu dengan masa lalunya yang kini menjadi orang yang ingin dibunuh. Beberapa perempuan yang mengenakan pakaian minim berdatangan untuk menggodanya,namun ia tolak dengan baik karena dia tak ingin menyakiti hati seorang perempuan.
" Kenapa harus kamu? Kenapa? Aku tak ingin melukai mu tetapi keadaan yang meminta " lirihnya tanpa sadar dan membuat  air matanya keluar tanpa izin.

#emang mau ke toilet? Pake izin segala?

Setelah selesai menenangkan diri di tempat yang haram itu,ia keluar tanpa sadar melupakan handphone nya. Dia,Adjaka Daniel  Saputra Kurniawan. Seseorang yang dulunya baik dan pemaaf kini berubah menjadi seorang pendendam karena sebuah kesalahpahaman.

Daniel mengendarai mobilnya keluar dari kawasan club. Selama diperjalanan,ia masih memikirkan bagaimana cara membunuh orang yang membunuh sang ayah. Jalanan terasa sepi dan sunyi,tidak terlalu ramai karena jam sudah menunjukkan pukul 10:00 malam. Seketika mobil Daniel berhenti karena melihat sosok perempuan yang mengenakan gamis hitam dan jilbab abu.
Tiba-tiba gadis itu terduduk di tepi trotoar dan menegang kedua lututnya karena kedinginan dan juga tak henti-hentinya menangis. Daniel merasa kasihan,lalu ia turun dari mobil dan membawa payung.

Before My Memory Lost [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang