Chapter 12

428 45 13
                                    

Back to hate
___________________




" Kamu hidup bukan untuk memuaskan keinginan orang lain,tetapi kamu hidup untuk menyelesaikan masalah. Dan juga bukan untuk mencari masalah "
🍁 Muhammad Lazuardi Asy Syam 🍁


 Dan juga bukan untuk mencari masalah "🍁 Muhammad Lazuardi Asy Syam 🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








" Tipe suami idaman kamu seperti apa? "
Pertanyaan Ardi membuatku terkejut dan mengeluarkan seluruh isi mulutku yang dipenuhi air,keluar begitu saja dan mengenai wajah tampan Ardi.

" Naysha! " Ardi terkejut karena aku membuat wajahnya basah karena jus alpukat. Aku langsung memberikan Ardi tisu agar dia mengelap wajahnya sendiri.

" Kamu kenapa sih? Wajah saya jadi basah gara-gara kamu asal sembur aja " ucap Ardi sambil mengelap wajahnya dengan tisu yang ku berikan.

" Ma-maaf, lagian lo. Nanya kek gitu,lo pikir lo Rey yang nanya sama Dinda? " Tanyaku kesal dengan pertanyaan nya yang seharusnya tidak ditanyakan padaku.

" Perkataan itu memang sedang ngetrend sekarang,tapi saya rasa sebelum mereka,ada yang berkata seperti itu. Hanya saja baru trend sekarang " jawab Ardi.

" Ya trus,lo nanya itu emang lagi bercanda atau gimana? Trus nanya sama siapa? Masa iya gue? " Kataku sambil melanjutkan makan nasi goreng yang di pesan.

" Buat apa bercanda? Saya bukan tipe orang yang bercanda dengan pertanyaan serius seperti itu. Saya bukan laki-laki jaman sekarang yang menggunakan kata 'Tipe suami Idaman kamu seperti apa?' hanya untuk memberikan harapan palsu. Saya serius dan saya nanya sama kamu jailangkung. Saya ga mungkin nanya gitu ke mba-mba waiters tapi posisi saya duduk di depan kamu. See? Otak kamu terlalu menepis seluruh perkataan serius yang terlontar Ca " ucapan Ardi sangat menamparku. Aku memang selalu menepis perkataan-perkataan yang tak harus di lontarkan ketika hatiku sedang tertutup.

Lamunanku dibuyarkan oleh dering telepon ku yang memperlihatkan nama 'Azka GM' disana. Aku  menekan panel hijau dan mendekatkan handphone ku ke telingaku.

" Assalamualaikum Nay,lo dimana? " Tanya Azka dengan suara yang habis lari maraton.

" Wa'alaikumussalam,lagi di Cafetaria. Lo kenapa si? Kenapa suara lo kek gitu? " Tanyaku

" Ke markas sekarang! Markas dibakar! " Perkataan Azka membuatku terkejut sampai-sampai handphone yang ku pegang terjatuh ke lantai.

" Ca,kamu kenapa? " Tanya Ardi heran

Aku langsung mengambil handphone ku yang terjatuh lalu pergi dari tempat itu. Ardi terus menerus mengejar ku dan berusaha meraih ku. Setelah itu, Ardi berhasil meraih tas ranselku membuat kakiku berhenti berlari seketika. Ardi melihat aku sudah mengeluarkan air mata dan wajah yang khawatir.

Before My Memory Lost [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang