“Ga usah jadi sempurna untuk mendapatkan yang sempurna,karena jika dia mencintai mu,maka dia menerima segala kekurangan dan kelebihan mu“
🍁Before My Memory Lost 🍁
Sebelum halal,emang ga pernah bucin,tapi pas udah halal,bucin itu seakan akan menjadi makanan sehari-hari untuk Ardi, bagaimana tidak, setiap saat ia selalu saja menggoda istrinya.
Author jadi cemburu,kapan ya dihalalin 😭
“Mas...” Aku mencari keberadaan Ardi di dalam kamar,ini sudah jam 8 tapi dia masih aja santuy. Ardi mengajakku untuk dinner berdua lagi,dan aku sudah siap dan cantik tapi dia malah menghilang entah kemana membuat jiwa bar-bar ku hampir saja muncul.
Tiba-tiba tangan seseorang melingkar di pinggangku “Kenapa,hm?” tanya Ardi. Suaranya dekat sekali, bagaimana tidak? Bibirnya tepat sekali di dekat telingaku.
“Udah siap-siap belum?” tanyaku
“Kemana?” tanyanya bingung sambil mengeratkan pelukannya. Aku langsung menepuk tangannya keras
“Sakit sayang...” keluh Ardi sambil mengusap-usap tangannya
“Sebel deh,udah ah gajadi!” aku menghentakkan kaki ku layaknya anak kecil dan ingin pergi saja. Masa dia yang ngajak dinner dia yang lupa. Suami macam apa dia.
Dengan sigap,Ardi langsung mencekal tanganku dan memelukku lagi “Bercanda Humaira,saya ingat kok. Udah siap juga,mari kita berkencan” kata Ardi lalu ia kembali mencium pucuk kepalaku.
Aku kembali menerbitkan senyuman kepadanya,nah gitu dong sekali kali jangan jahil terus sama istri.
Aku dan Ardi pergi ke sebuah restoran ternama yang ada di Surabaya. Bukan maksud sombong,hanya saja ini keinginan Ardi,katanya sih ‘Kalo mau bawa bidadari makan,harus ke tempat yang istimewa’ tapi bagiku tempat bukanlah letak keistimewaan,yang penting Ardi selalu ada di sisiku,itu sudah lebih dari cukup.
“Kamu cantik” pujinya ketika kami sedang menuju restoran. Aku sudah berkali-kali mendengar dia memujiku. Untuk menghargai,aku memberikan dia sebuah senyuman atau memujinya balik
“Maaci” kataku dengan nada imut.Tak berselang lama,kami pun sampai di restoran tersebut. “Jangan dibuka dulu” titah Ardi yang mencegahku untuk membuka pintu mobil. Ardi keluar dan memutari mobil lalu membukakan pintu mobil untukku. Gayanya bisa dibilang seperti seorang pangeran yang hendak mengawal seorang tuan putri yang baru saja turun dari kereta kuda.
Aku meraih tangan Ardi lalu melingkar kan tanganku di lengannya.
Sesampainya di dalam,aku dan Ardi duduk di meja yang sudah tersedia,kami memilih duduk di lantai dua karena aku ingin sekali melihat pemandangan yang ada di bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before My Memory Lost [END]
Teen Fiction{ Romantis,Comedy,Hikmah} Percayalah,setiap masalalu itu memiliki pembelajaran tersendiri,menyesal boleh saja. Tapi jangan lupa jadikan Masa lalumu itu menjadi Sebuah Pembelajaran mu kedepannya untuk menjadi yang lebih baik. Everyone has the past...