Part 2 yaaa mentemen
Selamat membaca!
😉
***********************************************************************
Sejak satu jam yang lalu aku sedang bersiap-siap untuk menemani Niko keacara pernikahan temannya. Setelah dirasa penampilan ku sudah siap, aku berjalan keluar kamar sambil membawa tas kecil di tangan kanan ku.
"Mau kemana dek?" Tanya Mamah yang sedang mengupas buah.
"Nemenin Niko ke undangan" jawab ku yang sudah duduk tepat disamping A Gilang.
"Dari tadi A?" Kata ku sambil bersalaman ke arah A Gilang yang sedang duduk di dekat Mamah.
"Baru dateng ini. Mau ke undangan doang cantik amat Dek" kata A Gilang sambil mengusap kepala ku.
Aku hanya tertawa dan duduk di sebelah A Gilang.
"Di daerah mana emang undangannya?" Tanya Mamah lagi.
"Pusdai Mah" jawab ku sambil memakan buah mangga yang baru Mamah potong.
"Anak mamah kapan nikahnya?" Tanya Mamah sambil tertawa.
"Nih tanya aja yang pacarannya udah kaya nyicil mobil" kata ku sambil menepuk pundak A Gilang.
"Mamah nanyanya sama kamu dek" kata A Gilang sambil tertawa.
"Calonnya aja belom ada Mah" jawab ku sambil kembali memakan mangga di hadapan ku.
"Lah itu Niko yang tiap hari anter jemput kamu" jawab Teh Riza yang baru duduk tepat di sebrang ku.
"Nggak lah, si manusia berbulu mana naksir sama adek" kata ku setenang mungkin.
"Tapi kamunya naksir dia kan dek?" Tanya Teh Riza sambil tersenyum.
Mamah dan A Gilang malah tertawa mendengar pernyataan dari Teh Riza.
"A Gilang sama Teteh mau pergi ke Lembang, mau ikut ga? Kalau mau kita tungguin sampai adek pulang" kata A Gilang sambil melirik ke arah ku dan Teh Riza bergantian.
"Nggak deh A. Lagian mau ketemu Yaya juga pulang dari undangan" jawab Ku.
"Dek, Niko udah jemput nih" tiba-tiba Papah memanggil ku dari arah luar.
Aku buru-buru berdiri dan mendekat ke arah Mamah untuk berpamitan.
"Assalammualaikum" Niko berjalan masuk mendekat ke arah kami.
"Tante Niko ajak pergi Jaja ke undangan dulu ya. Pulangnya paling main ke rumah Yaya" kata Niko yang sudah mencium punggung tangan Mamah.
"Iya Ko, jangan pulang terlalu malem ya" kata Mamah.
Niko langsung mengangkat ibu jarinya ke arah Mamah.
"Teh, A pergi dulu ya" kata Niko sambil melambaikan tangan ke arah Teh Riza dan A Gilang.
"Hati-hati ya Ko, hati-hati ada yang naksir" kata Teh Riza sambil tertawa.
Mamah dan A Gilang pun kembali tertawa.
Sialan!
Aku buru-buru berjalan ke arah halaman rumah dan mendekat ke arah Papah yang sedang merapihkan tanaman kesayangannya.
"Pah, adek berangkat dulu ya" kata ku sambil memeluk Papah.
"Hati-hati. Kompakan gini warna bajunya" kata Papah sambil memperhatikan aku dan Niko bergantian
Aku hanya tersenyum dan berjalan ke arah mobil Niko. Saat aku akan membuka pintu mobil, ternyata Niko masih mengunci mobilnya.
"Ko, buka ih" kata ku sedikit berteriak ke arah Niko karna masih asik ngobrol dengan Papah.
KAMU SEDANG MEMBACA
F.R.I.E.N.D.Z.O.N.E
RomanceYang satu so-soan ga peka. Yang satu lagi ga mau mencoba buat berterus terang dan malah menyimpan banyak rahasia hidupnya sendiri. Gitu aja terus sampai ladang gandum berubah jadi koko krunch! Terlalu sering bersama membuat Ardiza Gianira dan Niko M...