"Ekhm" seseorang mebuyarkan lamunan ku.
Aku berusaha melepaskan pelukan Niko dan menghadap ke arah Dito yang ternyata masih berdiri di dekat ku dan Niko.
"Ko, kenalin. Ini Ardito, yang mobilnya gue tabrak tadi" kata ku sambil mengusap punggung Niko.
"Eh sorry, Niko" kata Niko sambil mengulurkan tangannya.
"Ardito" balas Dito sambil sesekali melirik ke arah ku.
"Pacarnya udah jemput kan teh? Saya duluan kalau gitu" kata Dito sambil membungkukkan sedikit badannya.
"Makasih ya A, sekali lagi saya minta maaf" kata ku sambil tersenyum.
"Sama-sama, saya juga minta maaf. Kalau ada apa-apa bisa hubungin saya langsung aja ya Teh. Saya udah whatsapp ke nomer Hp Teteh. Siapa tau nanti butuh sesuatu. Mari A Niko, saya duluan" kata Dito dan langsung berjalan ke arah mobilnya.
Aku dan Niko memperhatikan Dito dan mobilnya yang mulai menjauh dari kami. Setelah mobil Dito menghilang, aku menatap ke arah Niko yang ternyata sedang memperhatikan kondisi mobil ku.
"Kok tau gue disini?" Tanya ku.
"Yaya" jawab Niko masih sambil memperharikan mobil ku.
Aku hanya mengangguk dan memperhatikan Niko yang sedang menelpn seseorang. Sepertinya Niko sedang menelpn temannya dan meminta bantuan.
Hp ku berbunyi dan menunjukan foto Yaya bersama Mas Rian. Tangan ku bergerak untuk langsung mengangkat tlpnnya.
"Ja, Niko udah dateng?" Tanya Yaya.
"Udah, ini lagi ngurusin mobil" jawab Ku.
"Sorry ya gue ga bisa nyusulin kesana. Nauval ga ada, supir juga udah istirahat. Terus Mas Rian ga ngasih izin kalau gue nyetir sendiri malem-malem gini" kata Yaya.
"Iyalah, bini lagi hamil muda masa diizinin keliaran malem-malem sendirian." Kata ku sambil tertawa.
Beberapa hari yang lalu, aku dan Niko diajak makan malam bersama dirumah orang tua Mas Rian. Ternyata disana kami baru tahu kalau Yaya lagi hamil.
Tentu kami semua senang, tapi disisi lain kami juga cukup hawatir dengan kondisi Mbak Lita dan Mas Bas yang ternyata malah sedang mengalami kondisi sebaliknya.
"Tapi lo ga apa-apakan Ja?" Tanya Yaya.
"Enggak, gue ga kenapa-kenapa" jawan ku.
"Yaudah lain kali hati-hati. Kalau ada apa-apa langsung kabarin gue ya" kata Yaya.
"Siap bu boss" kata ku dan langsung mengakhiri panggilan kami.
"Gue udah telpn temen yang punya bengkel. Dia udah otw kesini. Nanti mobil lo diderek aja ya, biar langsung dibawa ke bengkel temen gue" kata Niko yang sudah berdiri di hadapan ku.
Aku hanya menganggukan kepala.
"Udah kabarin Om sama Tante?" Tanya Niko.
"Belum, bingung mau ngasih taunya gimana" jawab ku jujur.
"Yaudah biar gue yang telpn" kata Niko sambil mengeluarkan Hpnya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
F.R.I.E.N.D.Z.O.N.E
RomanceYang satu so-soan ga peka. Yang satu lagi ga mau mencoba buat berterus terang dan malah menyimpan banyak rahasia hidupnya sendiri. Gitu aja terus sampai ladang gandum berubah jadi koko krunch! Terlalu sering bersama membuat Ardiza Gianira dan Niko M...