"Selamat ulang tahun ya Ja"
Aku menatap si boma dalam diam. Berkali-kali aku mengedipkan mata ku. Apa tadi aku salah dengar, atau mungkin itu cuman halusinasi ku aja.
Tiba-tiba Yaya, Mas Rian, Mas Bas dan Mbak Lita langsung berteriak
"SURPRISEEE"
Seseorang yang berada dihadapan ku ini membuka kostumnya dan langsung tersenyum ke arah ku. Senyum menyebalkan, tapi sialnya selalu ku sukai.
"Selamat ulang tahun Jaja" kata Niko sambil mengusap keningnya yang sudah dipenuhi keringat.
Garis bibir ku langsung terangkat saat melihat Niko menatap ku dengan tatapannya yang meneduhkan ini. Aku mendekat kearahnya dan membantu Niko mengusap keringatnya.
"Kok tumben mau ikutan?" Tanya ku sambil tetap menatap Niko.
"Kan lo minta kadonya gue dipitain" kata Niko sambil tertawa.
"Nih liat" lanjut Niko sambil menunjuk ke arah rambutnya.
Mata ku bergerak menatap kearah yang Niko tunjuk. Ternyata Niko menggunakan bondu berhiaskan pita yang cukup besar dan berwarna pink.
Senyum ku semakin mengembang saat melihat Niko benar-benar mengabulkan permintaan ku. Dia mengabulkan semua keinginan ku, Niko bener-bener pakai pita!
"Lucu banget siiih" kata ku sambil kembali bergerak mendekat dan memeluk Niko.
Niko terkekeh dan mengusap rambut ku.
"Mohon maaf, sesi fotonya masih mau dilanjutin ga ini? Atau mau kita tinggal, biar kalian bisa bebas ngapa-ngapain?" Tanya Mas Bas sambil tersenyum jahil.
"Eh tapi jangan, nanti kesenengan kalian kalau kita tinggal" lanjut Mas Bas sambil tertawa.
"Ayok aku mau foto sama boma!" Teriak ku ke arah Mas Bas.
"Huuuh tadi aja teriak-teriak nolak ga mau foto" kata Yaya yang berdiri disamping Mas Rian.
"Yok cepet yok, satu foto seratus ribu ya" kata Mas Bas sambil mulai mengambil beberapa foto ku dan Niko.
"Ko, pake lagi dong bomanya" teriak Mas Rian.
Niko melirik malas ke arah Mas Rian, tapi ga lama dia langsung nurut dan pake kostum si boma lagi. Untuk sekarang, aku ga takut dan malah tertawa saat melihat Niko sudah memakai kostum boma kembali.
"Peluk dong Ja bomanya" kata Mas Bas.
Tangan ku bergerak merangkul tubuh Niko yang terbalut kostum boma, Niko pun bergerak merangkul tubuh ku.
"Foto barenga dong" kata ku sambil melirik ke arah Yaya, Mbak Lita dan Mas Rian.
Mereka berjalan mendekat ke arah ku. Mas Bas langsung memasang tripod dan mengatur kameranya. Setelah selesai mengatur kameranya, Mas Bas bergabung mendekat ke arah kami dan berdiri disamping Mbak Lita.
Entah sudah berapa kali kami berfoto bersama. Dari mulai aku berfoto dengan Niko, lalu di tambah Yaya. Terus foto aku, Yaya dan Mbak Lita. Lalu foto ku dengan para laki-laki ajaib dan menyebalkan.
Kami terus bergantian saling berfoto. Sesekali diiringi tawa bahagia dari ku. Kadang ada teriakan dari Yaya dan aku yang diisengi sama Mas Bas.
Rasanya aku belum pernah ngerasa bahagia dan bisa tertawa selepas ini. Biasanya saat hari ulang tahun ku, bahagia ku kurang sempurna, karna Niko ga pernah ada disekitar ku.
Tapi hari ini semuanya benar-benar terasa sangat menyenangkan. Sesekali aku menatap Niko. Dia pun terlihat tertawa lepas saat melihat kedua kakak laki-laki kami mendebatkan hal yang sebenarnya gak penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
F.R.I.E.N.D.Z.O.N.E
RomanceYang satu so-soan ga peka. Yang satu lagi ga mau mencoba buat berterus terang dan malah menyimpan banyak rahasia hidupnya sendiri. Gitu aja terus sampai ladang gandum berubah jadi koko krunch! Terlalu sering bersama membuat Ardiza Gianira dan Niko M...