PART 18

7.9K 622 70
                                    

Sebelum libur update,

Ku kasih bonus hari ini update 2 kali

Smoga kalian seneng yaaakkk

**********************************************************************

Saat ini aku dan Niko sedang berada di rumah orang tua Mas Arian. Beberapa waktu yang lalu kami baru sampai di rumah ini dan langsung mendapatkan kabar bahagia.

Mbak Lita hamil! Tentu ini kabar bahagia untuk kami semua. Mbak Lita dan Mas Bas sudah menikah cukup lama dan akhirnya mereka sampai di tahap ini.

Sejak tadi Mbak Lita ga berhenti tersenyum dan memeluk Mas Bas. Sedangkan Yaya dan Mas Rian juga ga kalah mesra dari mereka.

Aku hanya tersenyum melihat pemandangan menyenangkan dihadapan ku ini. Mamah Ina langsung memesan makanan dan menyuruh aku dan Niko untuk makan siang disini.

Tiba-tiba Mamah Ina masuk kedalam rumah sambil membawa banyak kotak makanan. Niko langsung menghampiri mamah Ina dan membawakannya ke meja makan.

"Makasih Ko" kata Mamah Ina sambil tersenyum.

Saat melihat Mbak Lita dan Yaya yang sudah berdiri untuk menghampiri Mamah Ina, aku berinisiatif mendahului mereka untuk membantu Mamah Ina.

"Udah Mbak, Ya biar aku aja yang bantu Mamah" kata ku sambil berjalan mendekat ke arah Mamah Ini.

"Iya, kalian istirahat aja" kata Mamah Ina sambil tersenyum kearah Yaya dan Mbak Lita.

Yaya dan Mbak Lita langsung menurut dan kembali duduk disamping suami kesayangan mereka masing-masing. Sedangkan aku dan Mamah Ina memindahkan makanan yang tadi beliau pesan ke piring dan mangkuk.

Setelah semuanya selesai, kami semua langsung duduk dimeja makan. Aku duduk disamping Niko yang sejak kemarin malam ga saling berbicara.

"Yaampun, Mamah tuh hari ini bener-bener seneng banget. Alya hamil, Lita juga hamil, terus dapet kabar kalau Jaja sama Niko juga pacaran kan ya?" Tanya Mama Ina sambil memandang ke arah ku dan Niko bergantian.

"Iya Mah" jawab Niko sambil mengusap punggung ku.

"Kalian cepet nikah ya, biar Jaja bisa cepet nyusul Lita sama Yaya" kata Mamah Ina sambil tersenyum ke arah kami.

"Do'ain aja ya Mah" jawaban dari Niko malah mebuat ku semakin sedih.

"Duh ga sabar deh liat anak kalian main bareng-bareng disini. Lari-lari kesana kesini, bikin heboh rumah" kata Mamah Ina sambil melirik kearah kami bergantian.

Aku menarik dan menghembuskan nafas dengan sangat pelan. Kenapa sih Niko malah mengiyakan dan memberikan harapan untuk orang lain atas hubungan ga jelas kita ini?

**********************************************************************

"Ja, kalau jemput Omah bentar mau gak?" Tanya Niko yang baru saja menjalankan mobilnya.

"Omah ke Bandung?" Tanya ku tanpa melihat ke arah Niko.

"Iya, sama Bude Intan. Kakaknya Mbak Tiwi" jawab Niko sambil melirik kearah ku.

"Mmm kalau gue di drop di depan aja gimana Ko? Biar gue pake ojek online aja balik ke rumahnya" kata ku sambil menatap Niko.

"Kenapa?" Tanya Niko tanpa melihat ke arah ku.

"Gak apa-apa, cuman mau pulang cepet aja" kata ku sambil mengeluarkan Hp.

"Ngapain?" Tanya Niko saat aku mengutak-ngatik Hp ku.

Aku meperlihatkan layar Hp ku ke arah Niko yang sedang menampilkan kontak Niko yang namanya sudah kembali ku ganti.

"Kok diganti?" Tanya Niko.

F.R.I.E.N.D.Z.O.N.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang