NIKO SIDE STORY 2

6.4K 556 21
                                    

Aku masih memperhatikan layar Hp ku yang sedang menampilkan roomchat antara aku dan Jaja. Sudah 5 hari Jaja ga membalas pesan ku. Bahakan telpn ku pun ga pernah dia angkat.

Akhirnya aku harus menghubungi Yaya, Mbak Lita atau bahkan Teh Riza hanya untuk menanyakan kabar dan keberadaan Jaja.

Kepala ku ini rasanya bener-bener ingin pecah. Pekerjaan di Jogja juga benar-benar menguras tenaga dan pikiran ku. Tapi aku harus secepatnya bisa menyelesaikan pekerjaan ku disini.

Aku bahkan rela setiap harinya harus pulang hampir tengah malam dari kantor. Supaya aku bisa menyelesaikan pekerjaan ku dan cepat kembali ke Bandung.

"A kata Mas Pur hari ini mau dianter atau mau nyetir sendiri?" Tanya Mbak Nur.

Mbak Nur dan Mas Pur ini yang membantu mengurus dan menjaga rumah kami. Oh ya, Bunda memang memiliki rumah di Jogja. Karna kebetulan banyak kerabat yang tinggal disini dan Bunda cukup sering bulak balik ke kota ini.

Akhirnya sejak beberapa tahun yang lalu Bunda dan Ayah memutuskan untuk membeli rumah disini. Jadi saat aku ada tugas di Jogja, aku ga perlu pusing-pusing untuk nyari tempat tinggal.

Selain rumah, Ayah juga menyediakan mobil disini. Ayah bilang untuk memudahkan kami selama berada di Jogja.

Dan selama kami tinggal di Bandung, Mas Pur dan Mbak Nur inilah yang merawat rumah disini. Kebetulan mereka berdua ini pasangan suami istri dan sudah lama bekerja dengan Omah.

Jadi Bunda benar-benar udah percaya banget sama Mbak Nur dan Mas Pur. Selama hampir 2 tahun mereka merawat rumah pun, ga pernah ada masalah apapun disini.

"Nyetir sendiri aja Mbak. Kasian Mas Pur pulang tengah malem terus kan" kata ku sambil berjalan kearah meja makan.

"Ya ga apa-apa A. Kan emang udah tugasnya Mas Pur" kata Mbak Nur sambil menyerahkan sepiring nasi goreng dihadapan ku.

"Ga apa-apa Mbak. Aku nyetir sendiri aja. Biar bisa muter-muter Jogja dulu" kata ku sambil tersenyum.

"Mau nyari cewe Jogja ya A?" Tanya Mbak Nur.

"Weits, enggak dong. Aku ga tertarik buat poligami Mbak Nur" jawab ku sambil tertawa.

Mbak Nur ikut tertawa.

"Nih pacar ku, cantik kan Mbak?" Tanya ku sambil memperlihatkan foto Jaja yang sedang ku peluk dari arah belakang.

"Wah pantesan ga tertarik buat poligami, wong pacarnya ayu begini A" kata Mbak Nur sambil memandangi layar Hp ku.

"Ga diajak kesini pacarnya A?" Tanya Mbak Nur.

Gimana mau diajak kesini. Telpn bahkan pesan ku aja ga pernah Jaja bales Mbak! Kata ku dalam hati.

**********************************************************************

"Mas, mau makan siang bareng ga? Saya mau makan siang sama Manda" kata Pandu.

"Makan siang dimana?" Tanya ku.

"Deket-deket sini kok Mas" jawabnya.

"Boleh deh, eh tapi ga apa-apa saya ikut?" Tanya ku.

"Ya ga apa-apa lah Mas. Kaya kesiapa aja" kata Pandu sambil menelpn seseorang.

F.R.I.E.N.D.Z.O.N.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang