PART 23

7.4K 619 25
                                    

Haiii teman-teman...

Giamana kabarnya?

Mudah-mudahan kalian sehat selalu ya!

Terimakasih ya masih setia nunggu kelanjutan ceritanya Jaja dan Niko.

Terimakasih juga untuk doa dan semangat dari kalian!

Hari ini aku mulai nyicil lanjutin cerita Jaja dan Niko.

Semoga ga mengecewakan ya.

Selamat membaca!

***********************************************************************

Selama perjalanan ke rumah Niko, hati ku bener-bener dibuat ga tenang. Karna sejujurnya, hari ini aku, Yaya dan Tante Tiwi berencana mau kasih kejutan kecil-kecilan untuk Niko.

Tapi aku takut Niko ga nyaman dan malah kecewa dengan kejutan yang akan kami beri. Karna jujur aku masih ga tau apa Niko mulai mau merayakan ulang tahunnya atau belum.

"Kenapa sih Ja, kok kayanya dari tadi grasak grusuk mulu?" Tanya Niko sambil melirik kearah ku.

"Ga apa-apa Ko" kata ku sambil berusaha tersenyum sebaik mungkin.

Niko kembali menatap jalan dan mengendarai mobilnya dalam diam. Sedangkan aku kembali merasa ga nyaman dan memikirkan segala kemungkinan yang bakal terjadi.

"Nah kan, grasak grusuk lagi" kata Niko sambil melirik malas kearah ku.

Aku hanya meringis dan ga menjawab ucapan Niko. Kami kembali diam dan sibuk dengan pikiran kami masing-masing.

"Mmm Ko" kata ku sambil menatap Niko.

"Hmm" jawab Niko tanpa melepaskan pandangannya dari arah jalan.

"Aku mau jujur" kata ku.

Mobil Niko berhenti tepat di depan lampu merah. Lalu dia menatap kearah ku sambil menaikan halisnya.

"Apa?" Tanya Niko.

"Mmm tapi jangan marah" kata ku.

"Apaan sih Ja? Jangan bikin penasaran deh!" Jawaban dari Niko malah membuat nyali ku semakin menciut.

"Ih belum apa-apa udah marah-marah" kata ku sambil mengerucutkan bibir.

"Siapa yang marah? Aku cuman nanya" jawab Niko.

"Itu nadanya kaya bentak-bentak orang" kata ku sambil menunjuk Niko.

"Ya abis lo ngeselin dari tadi gue tanya kenapa, jawabnya ga apa-apa mulu. Tapi udah itu grasak grusuk lagi ga mau diem" kata Niko sambil kembali menjalankan mobilnya.

Aku hanya merengut dan ga membalas ucapan Niko. Sedangkan Niko mengusap wajahnya kasar.

"Ada apa sayang?" Tanya Niko yang sudag mulai menurunkan nada bicaranya.

Aku langsung tersenyum saat mendengar kata keramat itu keluar dari mulut Niko.

"Sebenernya dirumah Tante Tiwi sama Yaya udah nyiapin kejutan buat kamu" kata ku sambil memandang Niko.

Niko masih tetap memandang lurus ke arah jalan, dia bahkan ga melirik ku sama sekali.

"Terus?" Tanya Niko.

"Tapi gue takut lo ga nyaman dan nanti malah jadi marah" kata ku sambil menundukkan wajah.

"Tapi kalau gue bilang begini, artinya kejutan yang udah Tante Tiwi sama Yaya siapin gagal" lanjut ku sambil kembali menatap wajah Niko.

F.R.I.E.N.D.Z.O.N.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang