PART 5

7.3K 583 23
                                    

"Sini Tante biar koper Jaja Niko yang masukin ke mobil" kata Niko sambil mengambil alih koper kecil ku dari tangan Mamah.

"Oh iya makasih ya Ko" kata Mamah sambil tersenyum.

"Berapa hari di Bekasi dek?" Tanya Papah yang sejak tadi duduk di meja makan.

"Di Bekasi 3 hari, terus pindah ke Jakarta 3 hari Pah" jawab ku sambil menyuapkan nasi goreng kedalam mulut.

"Ja, ada yang mau di bawa lagi ga?" Tanya Niko yang sudah duduk disebelah ku.

"Enggak, udah kok. Paling tas kecil aja" jawab ku.

Niko memperhatikan ku yang sedang menghabiskan sarapan. Tangan ku bergerak menyuapkan nasi goreng ke arah mulut Niko dan si manusia bulu ini langsung nurut membuka mulutnya.

"Belum sarapan?" Tanya ku.

"Udah, tapi buru-buru tadi. Soalnya bangun kesiangan" jawab Niko sambil mengunyah nasi goreng di dalam mulutnya.

Aku kembali menyuapkan nasi goreng lagi ke dalam mulut Niko.

"Hadeuh, ini yang katanya cuman temen malah sarapan sepiring berdua" kata Teh Riza yang baru bergabung dengan kami.

Aku hanya mengerucutkan bibir ku sambil kembali menyuapkan nasi goreng ke dalam mulut Niko.

"Teteh bilang ke A Gilang kalau kamu ada dinas di bekasi" kata teteh yang sudah duduk di sebrang ku.

"Ooh iya" kata ku sambil kembali mendekatkan sendok berisi nasi goreng ke mulut Niko.

"Bentar Ja, masih penuh mulut gue" kata Niko saat aku akan kembali menyuapkan makanan ke mulutnya.

Papah, Mamah dan Teh Riza langsung tertawa melihat Niko yang sedikit ke susahan untuk menelan makanannya.

**********************************************************************

Saat ini aku dan Niko sedang berada di perjalanan menuju kota Bekasi. Selama perjalanan kami saling bercerita satu sama lain. Rasanya, selama berteman dengan Niko, kami berdua ga pernah kehabisan bahan obrolan.

Selalu ada aja bahan obrolan baru yang bikin kami tertawa bahkan saling mengejek satu sama lain. Bahkan aku ga segan untuk mengigit tangan Niko, kalau si manusia bulu ini udah keterlaluan mengejek ku.

Oiya, sebenarnya usia Niko ini dua tahun diatas aku dan Yaya. Dia memang salah satu mahasiswa yang telat lulus. Ga tau deh kenapa si manusia bulu ini memilih untuk cuti kuliah selama 2 tahun.

Padahal dulu setau ku dia tinggal menyelesaikan skripsinya dan udah ga ada perkuliahan sama sekali. Tapi setiap ditanya kenapa ngambil cuti, Niko malah ga menjawab dan langsung mengalihkan pembicaraan kita.

Aku dan Niko sedang mendengarkan lagu yang sedang terputar di dalam tape mobil Niko. Sesekali kami bernyanyi bersama. Tapi jangan berharap mendengar suara merdu dari kami berdua.

Diantara aku, Yaya dan Niko, cuman suara Yaya yang enak di denger dan ga bikin kuping kita sakit. Sedangkan suara ku dan suara Niko, jangan banyak berharap deh sama suara kami!

"Ja sorry dong" kata Niko sambil menunjuk ke arah botol air mineral di dekat ku.

Aku langsung mengambilkannya untuk Niko dan mendekatkan ke tangan Niko yang masih setia diatas stir mobilnya.

"Gila tenggorokan gue sakit" kata ku sambil memegang leher ku.

"Suruh siapa teriak-teriak?" Kata Niko sambil menyerahkan botol air mineral ke arah ku.

"Kan lo juga teriak-teriak Ko" jawab ku.

Kami berdua diam sejenak sambil mendengarkan lagu yang masih terputar di tape mobil ini. Niko sendiri tetap fokus menatap ke arah jalan dan sesekali melirik ke arah ku.

F.R.I.E.N.D.Z.O.N.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang