Besok siang adalah hari terakhir aku dan Niko di Jakarta. Setelah beberapa hari ini kami kejar setoran menyelesaikan tugas kantor, akhirnya sore ini aku dan Niko bisa sedikit santai dan ga dibikin pusing lagi dengan acara rekrutmen, training dan sebagainya.
Aku sedang merekap semua data karyawan baru yang ada di toko ini. Sedangkan Niko sedang memeriksa hasil training terakhir untuk anak-anak baru tadi.
"Ja sorry dong, Yaya tlpn" kata Niko sambil menyerahkan Hp nya ke arah ku
"Hallo Ya" kata ku saat sudah mengangkat tlpn Yaya
"Eh gue salah tlpn apa ya? Eh tapi bener ko ini nomer Niko" kata Yaya.
Aku hanya tertawa mendengar ucapan Yaya tadi.
"Iya ini Hp Niko, tapi dia lagi ada kerjaan jadi gue yang angkat" kata ku sambil meilirk ke arah Niko.
"Oalah. Takutnya gue salah tlpn" kata Yaya.
"Ja, besok ke Anyer yuk?" Tanya Yaya.
"Ngapain?" Tanya ku.
"Main monopoli" jawab Yaya asal dan tetap membuat ku tertawa.
"Serius Yaya" kata ku.
"Ya lo kira ke Anyer mau ngapain?" Tanya Yaya dengan nada kesal.
"Gue sama Niko lagi ada dinas di Jakarta Ya. Besok siang baru balik" jawab ku.
Niko yang sejak tadi memperhatikan ke arah tabnya, beralih menatap ke arah ku.
"Yaya ngajakin ke Anyer" kata ku ke arah Niko.
Aku langsung meloudspeaker telpn dari Yaya
"Yaudah berati bagus, lebih deket kan kalau dari Jakarta" kata Yaya.
"Om katanya Jaja sama Niko lagi di Jakarta" kata Yaya yang udah pasti lagi ngomong sama suaminya.
"Yaudah langsung nyusul aja ke Anyer" kata Mas Rian.
"Tuhkan, kata laki gue juga suruh langsung ke Anyer" kata Yaya.
"Stok baju gue habis Ya" kata ku.
"Iya gue juga" kata Niko yang sudah mulai mendengarkan obrolan kami.
"Telpn org rumah minta tolong buat siapin baju, nanti gue yang ambil" kata Yaya.
Aku memandang ke arah Niko.
"Gimana?" Tanya ku.
"Sama siapa aja Ya?" Tanya Niko.
"Biasa acara keluarga doang" jawab Yaya.
"Gue belum minta izin sama Mamah" kata ku.
"Nanti gue yang telpn Mamah" kata Yaya.
"Gue juga belum izin sama Mbak Tiwi" kata Niko.
"Nanti gue yang izin sama Mbak... eh Niko gila! Sama orang tua masih aja tetep ga sopan!" Teriak Yaya yang baru sadar kalau Niko manggil Bundanya dengan panggilan Mbak.
Aku dan Niko langsung tertawa mendengar suara teriakan Yaya.
"Yaudah, gue izin dulu ya" kata ku.
"Ya, kalau telpn Mbak Tiwi sekalian mintain duit dong" kata Niko.
"Dasar anak ga tau diri!" Kata Yaya sambil tertawa.
"Udah ya gue tutup dulu. Jangan lupa telpn orang rumah buat siapin baju. Nanti malam gue ambil" kata Yaya yang langsung menutup sambungan telpnya
KAMU SEDANG MEMBACA
F.R.I.E.N.D.Z.O.N.E
RomanceYang satu so-soan ga peka. Yang satu lagi ga mau mencoba buat berterus terang dan malah menyimpan banyak rahasia hidupnya sendiri. Gitu aja terus sampai ladang gandum berubah jadi koko krunch! Terlalu sering bersama membuat Ardiza Gianira dan Niko M...