Haiii
Hari ini aku update lebih cepet dari biasanya yaa
Makasih untuk semua komen dan votenya!
Smoga makin seneng baca cerita Jaja dan Niko
***********************************************************************
Seminggu berlalu sejak Dito menjemput ku di kantor. Komunikasi kami masih berjalan dengan baik, meski pun ga seintens sebelumnya.
Sedangkan Niko semakin hari semakin menyebalkan, dengan segala tingkahnya yang kadang membuat ku ingin memakannya hidup-hidup.
Contohnya seperti siang ini, aku yang tadinya akan makan siang bersama Dito disalah satu cafe yang berada ga jauh dari kantor malah harus terjebak dengan segala tugas pekerjaan Niko.
Padahal aku yakin Niko jauh lebih mengerti dengan semua tugas yang sedang ku kerjakan ini. Tapi Niko selalu beralasan dia ga ngerti dan membutuhkan bantuan ku.
"Apa lagi yang harus gue bantu?" Tanya ku saat sudah menyelesaikan pekerjaan Niko.
Niko terdiam seperti sedang merencanakan sesuatu dan bersamaan dengan itu Hp ku kembali berdering karna ada telpn masuk dari Dito.
Niko sekilas melirik ke arah Hp ku, seperti mencari tahu siapa yang menghubungi ku. Tangan ku langsung bergerak mengambil Hp yang berada diatas meja Niko dan menggeser lambang telpn berwarna hijau untuk menerima telpn dari Dito.
"Ya Dito" kata ku saat sudah mengangkat telpnnya.
Niko memperhatikan ku sambil sesekali tangannya mengetuk-ngetukan alat tulis ke meja kerjanya.
"Aku udah di tkp ya Za. Udah istirahat?" Tanya Dito.
Mata ku melirik ke arah Niko yang ternyata masih memperhatikan ku juga.
"Udah, ini aku sebentar lagi kesana ya" jawab ku sambil berdiri dan berjalan keluar dari ruangan Niko.
"Kemana lo?" Tanya Niko saat aku sudah berada di pintu ruangannya.
"Okay kalau gitu. Aku tunggu ya" Dito langsung mematikan sambungan telpnnya.
"Makan siang sama Dito" jawab ku.
Aku berjalan kearah ruangan ku untuk mengambil dompet. Ternyata Dita masih berada di mejanya dan masih mengerjakan sesuatu.
"Ta, belum istirahat?" Tanya ku saat sudah berada di depan meja kerja ku.
"Eh belum Kak. Sebentar lagi palingan. Beresin laporan, sedikit lagi soalnya" kata Dita.
"Makan siang bareng aja yuk? Aku janjian sama temen di cafe yang deket perempatan. Kamu sering makan disana kan?" Tanya ku.
"Oh boleh deh. Udah lama ga makan disana. Tapi ini aku ga apa-apa ikut?" Tanya Dita sambil mebereskan mejanya.
"Santai, temen ku orangnya ga ribet kok" kata ku sambil mengambil dompet dan menunggu Dita membereskan mejanya.
Setelah dirasa semuanya sudah rapih, aku dan Dita berjalan keluar ruangan dan menemukan si manusia bulu sedang berdiri di depan ruangan ku.
"Gue ikut" kata Niko tanpa melihat ke arah ku.
Dia langsung berjalan mendahului aku dan Dita. Saat si manusia bulu berjalan ke arah parkiran, tangan ku menahan lengannya dan menarik Niko untuk menghadap ke arah ku.
"Ngapain ke parkiran?" Tanya ku.
"Ke mobil lah, kan mau makan siang diluar" kata Niko.
"Ngapain pake mobil? Buang-buang bensin" kata ku sambil menarik Niko ke arah gerbang kantor.
KAMU SEDANG MEMBACA
F.R.I.E.N.D.Z.O.N.E
RomanceYang satu so-soan ga peka. Yang satu lagi ga mau mencoba buat berterus terang dan malah menyimpan banyak rahasia hidupnya sendiri. Gitu aja terus sampai ladang gandum berubah jadi koko krunch! Terlalu sering bersama membuat Ardiza Gianira dan Niko M...