PART 17

7.9K 646 37
                                    

Pagi ini aku sedang bersiap-siap untuk pergi bersama Niko dan Yaya. Kemarin malam tiba-tiba Yaya menelpn ku dan bilang kalau dia ingin pergi berlibur bersama aku dan Niko, tapi dia ga mau Mas Rian ikut.

Awalnya dia minta liburan ke Anyer lagi, tapi Mas Rian ga kasih izin karna jaraknya terlalu jauh. Akhirnya Niko kasih pilihan untuk pergi nginap di villa keluarganya lagi, tempat saat meberikan kejutan ulang tahun untuk ku.

"Dek, Niko udah jemput" kata Teh Riza sambil mengetuk pintu kamar ku.

"Iya Teh" kata ku.

Aku berjalan keluar dari kamar sambil membawa tas dan Hp Niko yang semalam tertukar dengan Hp ku.

Semalam aku sempat membuka-buka Hp Niko, isi whatsappnya masih kaya kost-kostan putri tapi bedanya sekarang Niko ga membalas setiap pesan yang masuk.

Galeri Hp Niko juga sudah mulai ada isinya. Meskipun ga banyak, tapi disana sudah mulai ada foto Tante Tiwi, Om Dirga, Omah, dan foto-foto saat acara ulang tahun ku beberapa bulan yang lalu.

"Yaya lucu amat sih ngidamnya pengen liburan bareng ama kalian" kata Teteh yang sedang duduk di meja makan.

"Itu Arian beneran ga ikut?" Tanya Mamah.

"Enggak Tante, Yaya malah ga ngasih izin suaminya ikut. Katanya lagi sebel sama Mas Rian. Orang hamil seunik itu ya ngidamnya?" Tanya Niko yang sudah bergabung duduk bersama keluarga ku.

"Nih, Mamahnya Riza sama Diza waktu hamil pernah sampe nangis-nangis minta dianterin pulang ke rumah orang tuanya. Ya mikir yang enggak-enggak kan kakek neneknya Riza sama Diza" kata Papah sambil tertawa.

"Tapi ya gitu, harus banyak stok sabar kalau ngadepin ibu hamil. Moodnya bener-bener bisa naik turun" lanjut Papah.

Niko sesekali melirik ku yang sedang duduk disebelahnya. Hp di tangan ku tiba-tiba berbunyi, nama Yaya yang muncul di layar Hpnya.

"Hallo Ya" kata ku saat mengangkat telpn Yaya.

"Eh masih belum tukeran Hp?" Tanya Yaya.

"Hmm" jawab ku.

"Niko belum jemput?" Tanya Yaya lagi.

"Udah, nih lagi nebeng sarapan dirumah" jawab ku sambil melirik ke arah Niko.

"Ooh okay deh, ditunggu dirumah ya" kata Yaya dan langsung menutup telpnnya.

"Kenapa Yaya?" Tanya Niko.

"Nanyain lo udah jemput apa belum" jawab ku.

Niko hanya mengangguk dan melanjutkan sarapannya.

"Besok-besok kita bikin warung nasi aja yuk Mah. Nih udah ada satu orang yang bakal jadi pelanggan setia Mamah" kata ku sambil melirik ke arah Niko.

Mamah, Papah dan Teh Riza langsung tertawa setelah mendengar ucapan ku. Sedangkan Niko masih dengan santainya mengunyah sarapannya.

*********************************************************************

"Ya, gue sama Niko belanja makanan dulu ya. Buat stok di villa" kata ku.

"Okay, nanti kirim struk belanjaannya ke si Om aja ya" kata Yaya sambil tertawa.

"Tenang, gue pergi sama anaknya Pak Dirga. Jadi bakal dibayarin sama dia" kata ku sambil ikut tertawa.

Niko hanya mendengus dan tetap fokus mengendarai mobilnya. Saat ini aku dan Niko akan menuju kesalah satu pusat perbelanjaan yang ga jauh dari rumah Yaya.

Aku dan Niko memutuskan untuk belanja terlebih dahulu, supaya Yaya ga harus ikut-ikutan jalan terlalu lama. Soalnya Mas Rian bawel banget kalo Yaya kelamaan jalan dan kurang istirahat.

F.R.I.E.N.D.Z.O.N.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang