09: HELICOBACTER PYLORI

10.8K 784 95
                                    

Assalamu'alaikum semua.
Vote n comment juga jangan lupa💜

Langsung baca aja deh yah... Kuyy scroll ke bawahhhh

S E L A M A T  M E M B A C A
×
×
K

au harus beruntung menjadi salah satu anggota keluarga yang cukup harmonis. Mereka emang protect ke dirimu tapi itu karena mereka tidak mahu kamu terluka walau sekecil apapun itu.

-DianaAtirah19-
×
×

¶¶¶¶¶¶
   Continue...

Di luar ruangan cuma terdengar suara Isak tangis seorang perempuan tak lain lagi kalau bukan mama Elyara. Dirinya menyesal dengan apa yang di perbuatanya tadi. Disampingnya ada papa Erga yang setia menenangkan isterinya itu. Manakala Radi dan juga kedua adek nya hanya terdiam dengan hati yang gak karuan.

☁️☁️☁️☁️

Sudah beberapa menit mereka menunggu di luar ruang rawat inap itu. Menunggu dan terus menunggu. Tetapi yang di tunggu tak juga munculkan dirinya.

"Loh kalian semua kok ada di sini?",tanya seorang cowo yang berbadan tegap dan di lehernya melingkar salah satu alat yang di panggil stateskop.

"Dev! dia udah kembali",ucap pak Erga tersenyum lebar menatap orang yang di hadapannya itu

Orang itu adalah Arich Devano. Dia adalah seorang dokter di rumah sakit ini sekaligus kaka kandung Elyara isteri Erga.

Fyi: pasti ada yang tertanya ya rumah sakit ini punya siapa? Hahaha!! Rumah sakit ini adalah milik keluarga Albert. Yapss kakek Albert sekaligus kakek si Iyan yang empunya RS ini tapi dengar-dengar udah di pindah milik atas nama papah si Iyan. Jadi RS milik Erga deh😂😅

☁️☁️☁️☁️

"Maksud kamu? siapa yang kembali?", tanya Devan bingung

"Dia kembali kak!!",ucap Elyara berdiri dari duduknya lalu memeluk sang kaka yang masih saja di landa kebingungan

"Ya kaka tau tapi dia itu siapa kaka gak ngerti",ucap Devan mengerutkan keningnya

"Iyan kembali",ucap Elyara sambil mengeratkan pelukannya kepada kakaknya itu

Dua kata yang di ucap Elyara membuatkan degupan jantung Devan hampir terhenti saking senang nya dia. Eh kalau terhenti artinya mati dong wkwk. Tapi dirinya juga tertanya-tanya kalau emang mereka ketemu Iyan yang notabene sebagai ponakannya itu kenapa mereka di sini.

Fikiran-fikiran itu langsung saja terlintas di pikiran Devan membuatkan dirinya kembali takut terjadi sesuatu yang tak di inginkan.

"Terus ponakan aku dimana? kalian ngapain ke sini? siapa yang sakit?",tanya Devan berturut-turut kepada kedua insan di hadapannya itu

Keduanya hanya diam dan membuatkan Devan semakin kaku saat melihat air mata yang keluar dari kelopak mata Erga. Orang yang susah untuk menangis dan sekarang dirinya lah yang menangis.

"Sebenarnya apa sih yang terjadi?", batin Devan bertanya-tanya

Tak mau menunggu jawaban dari mereka berdua, Devan sigap menyuruh mereka untuk duduk di kerusi yang ada di luar ruangan itu.

Adek ©Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang