28: TIKTOK

3.2K 231 29
                                    

Assalamualaikum semua
Maaf baru up
Vote n comment juga
Langsung scroll ke bawah aja yukk

S E L A M A T  M E M B A C A
×
×

Mencari pengetahuan itu dimana saja boleh jika emang niat mu ingin memiliki pengetahuan lebih. Dimana pun tempatnya kalau ga punya niat buat mencari ilmu itu juga gak akan kemana. Mau ilmu cuman di hape ya yang penting kan ilmu bisa di guna hingga kita meninggal
-DianaAtirah19-
×
×

¶¶¶¶¶¶
   Continue

Dirinya terdiam saat melihat satu video di fyp abangnya itu..

☁️☁️☁️☁️

Nahhh ini yang diliat Iyan guys. Gimana gak diam tu anak pas liat yang kayak ginian..

"Napa diam?",tanya Xavier bingung karna sedari Iyan berdiam diri dan lebih memfokuskan diri pada hape

"Liat apaan sih fokus amat?",tanya bang Adit sambil melihat hapenya yang masih setia digenggam Iyan

"Kak itu kok kaka nya bisa berubah jadi serem ya?",tanya Iyan ketakutan

"Baby udah ya jangan liat yang ginian yah tuhkan kamu sendiri yang ketakutan",ucap bang Adit sambil mengambil alih hape itu semula.

"Eh i..iya bang maaf Iyan gak liat yang ginian lagi takut ihhh",ucap Iyan dengan tampang takutnya itu.

"Guys kita udah nyampe niii yuk lahh",ucap Lian memotong pembicaraan adek kaka yang duduk  di bangku belakang itu.

"Yaudah yuk",ucap mereka semua.

Skip

Fyi¹: Jadi Iyan ini belum lagi di perkenalkan ke seluruh dunia bahwa dirinya anak dari pengusaha sukses bernama Erga Raynard Albert.

Fyi²: Mall yang tempat mereka pergi itu adalah milik Erga Raynard Albert.

Mereka sudah masuk di mall gede itu. Ramai yang melihat mereka dengan pandangan takjub maupun dengan pandangan kecentilan mereka, tapi setelah melihat Iyan di tengah tengah mereka ada yang berbisik-bisik dan bisikan itu masih saja terdengar jelas di telinga mereka.

Ada yang mencibir pedas ada pula yang mencari karung tak tau lah karung plastik atau beras itulah yang di pikiran Iyan saat itu. Lain pula pada yang lain Adit mencuba untuk bersabar untuk tidak membuat kacau situasi ini. Dan memilih melanjutkan jalannya sambil menggandeng tangan adek kesayangan nya itu untuk pergi dari mendengar cibiran cibiran dari mereka.

Sementara Xavier, Lian dan Steve pula tak tahan lagi dengan apa yang di dengar mereka.

'kampungan banget sih tu anak'

'pasti pembantu aja tu'

'art gak tau diri emang'

'jijik gue ngeliat dia iuhhh'

Cibiran demi cibiran mereka terdengar di indera pendengaran Xavier dan yang lain saat mengekori adik dan temannya itu.

"Dengar kalau kalian aja jijik sama adek saya! Saya juga jijik lebih lebih jijik sama kalian jijik nya pas liat kalian sama aja pas liat Dajjal",ucap Xavier setelah itu berlalu pergi mengikuti langkah teman temannya itu

"Pedes amat bahasa mu tapi gue setuju deh apa yang lo bilang tadi",ucap Steve sambil merangkul pundak Xavier

"Abang sama kaka kaka kenapa?", tanya Iyan bingung dengan mereka semua

Adek ©Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang