39: MAAF RADI

2.4K 236 20
                                    

Assalamualaikum semua
Vote n comment juga.. follow follow'an  yukkk langsung DM.
Langsung scroll ke bawah aja yukk.

S E L A M A T M E M B A C A
×
×

Ingat walaupun orang itu selalu memarahi kita. Mungkin tanda sayangnya pada kamu. Terkadang sayang itu sukar untuk di tunjukkan. Jadi dengan melalui sifat sajalah yang bisa menentukan gimana sayangnya dia ke kamu. Apalagi keluarga mu, mungkin pandanganmu mereka gak peratian ke kamu tapi dalam diam mereka memperhatikan semua hal yang ada pada kamu cuma kamu aja yang gak sadar dengan hal itu.

-DianaAtirah19-

×
×


¶¶¶¶¶
Continue..

Sehari telah berlalu aksi keluarnya Keano dan membuat Iyan ketakutan.

Hari ini, Iyan sudah didepan cermin sambil menatap dirinya yang sudah memakai seragam sekolah.

"Iyan ganteng banget ya gak nyangka seganteng ini",gumam Iyan sambil tersenyum

"Ya udahlah pasti yang udah pada nunggu Iyan di bawah",gumam Iyan lagi sambil membawa tas sekolahnya di pundak. Lalu beranjak pergi keluar kamar.

"Pagiiii semuaaa",teriak Iyan dengan wajah gembiranya

"Jangan teriak teriak baby nanti sakit tenggorokan kamu",ujar papa Erga sambil menggelengkan kepalanya

"Iya pa sorry",ucap Iyan tetap berdiri

"Kenapa berdiri sini duduk sama abang yuk",tawar bang Radi sambil menatap Iyan dengan lembut

"Hmm hmm g...gak deh",ucap Iyan gugup. Dirinya masih saja takut menatap abangnya itu.

Sementara bang Radi ada terasa sedikit kecewa atas penolakan adek kesayangannya itu. Dia menyalahkan dirinya kenapa harus dirinya mempunyai alter ego itu.

"Yaudah deh ma pa Radi ke kantor dulu",ucap bang Radi dengan wajahnya yang masih tersenyum tapi terpaksa.

Mereka yang melihat itu hanya mampu menatapnya kasian. Begitu juga Iyan yang serba salah dengan apa yang diucapkannya itu.

"B..bang Radi?",panggil Iyan sambil berlari kearah abangnya itu

"Kenapa? gih makan abang mau ke kantor dulu",ucap bang Radi tetap dengan senyumannya itu

"Yuk makan sama Iyan?",tawar Iyan sambil menggandeng tangan abangnya itu

"Eh? bukan tadi baby gak mau?",tanya bang Radi bingung

Mendengar itu Iyan langsung melepaskan tangan bang Radi dan menghadap abangnya itu.

"Abang gak mau ya? yaudah deh gapapa gih kantor aja deh Iyan gak ngelarang kok, jangan marah Iyan. Iyan takut",ucap Iyan lalu berbalik badan buat ke meja makan.

Jangan lupakan mereka yang berada di meja makan. Mereka mendengar apa yang diucapkan kedua orang itu. Tetapi apa yang bisa mereka lakuin? Ga bisa ngapa ngapain. Mereka hanya bisa melihat aksi keduanya itu.

Back..

Greppp

Tubuh kekar itu langsung saja memeluk Iyan dari belakang.

"Maafkan abang, Abang ga sadar udah nyakitin baby, maaf, maaf, maaf",ucap bang Radi yang masih saja memeluk adek kesayangannya itu

Mendengar itu Iyan tidak dapat membendung air matanya lagi. Jujur, dirinya emang takut jika abangnya marah tapi abangnya tetaplah abang yang paling di sayangnya. Mau gimana juga abangnya marah Iyan gak bisa marah kembali alesan karna sayang ke abangnya.

Adek ©Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang