Start:13/06/2020
End:06/11/2020
(WARNING: BELUM DIREVISI!!!)
Mengisahkan seorang anak lelaki diberi nama Rayyan dikenal sebagai Iyan. Seorang anak yang polos dan penurut. Hidupnya berubah setelah terjadinya kejadian beberapa tahun yang lalu beraki...
Heyyo guyyss, masih ada yang tunggu dedek iyan gak lagi ni? seperti biasa jangan lupa buat vote n comment ya guysss... Sorry dikit ya part ini😌😌 langsung aja scroll ke bawah
S E L A M A T M E M B A C A × ×
Emang kebiasaan keluarga mu jika kau adalah anak bungsu kau akan dianggap selayak anak kecil yang gak akan membesar. Mereka akan menganggap kau anak kecil walaupun sudah berusia 17 tahun. Percaya apa nggak?
-DianaAtirah19-
× ×
¶¶¶¶¶¶ Continue....
Sudah 3 hari kepulangan Iyan dari tempat menakutkan baginya itu ya apalagi kalau bukan RS. Hari ini genap acara yang diadakan oleh keluarganya Iyan. Acara ini akan dihadiri oleh kolega kolega bisnis mereka. Dan itu mengharuskan mereka semua untuk menghadiri majlis tersebut.
Tok..tok..tok..
"Masuk aja gak dikunci kok",ucap Iyan lalu pintu kamarnya pun terbuka dan memperlihatkan betapa tampannya abang Ari yang memakai tuxedo dark blue
"Baby udah siap belom?",tanya bang Ari
"Iyan gak tau ni pengen pake yang mana",rengek Iyan melihat kedua baju yang ada di hadapannya itu
"Mau abang yang pilih untuk baby?",tawar bang Ari menatap adeknya itu.
"Boleh boleh",ucap Iyan girang
"Yaudah gimana warna dark purple ini keren loh kalau baby yang pake",ucap bang Ari dan di setujui oleh Iyan
"Ayo pake jangan lama lama nanti ditinggal loh ke acara",canda bang Ari
Mana mungkin mereka akan meninggalkan baby kesayangan mereka sendiri. Yang pasti jika itu terjadi itu adalah kesalahan terbesar yang mereka lakukan.
"Yaudah Iyan ganti baju dulu daaaa",ucap Iyan meninggalkan abangnya itu ke wnc.
"Abang dan yang lain akan selalu ada di samping baby, abang janji kamu gak akan kayak kemaren kemaren lagi, jika itu terjadi maka hukum lah abang semau yang baby mau",gumam bang Ari menatap kepergian adeknya itu
☁️☁️☁️☁️
"Baby tungguin abang astaga",ucap bang Ari yang mengikuti Iyan dari belakang
"Duhh ma pa?",ucap Iyan yang sekarang udah imut banget dan ini dia masih menuruni tangga diikuti abang Ari
"Loh kok baby turun pake tangga sih? Kenapa gak turun pake lift aja?",tanya papa Erga
"Eh jangan dipukul nanti sakit loh",ucap mama Elyara melihat anaknya yang memukul pelan kepala itu.
"Hehe iya ma iya",jawap Iyan
"Bang Radi mana ma?",tanya Iyan mencari abangnya itu
"Masih di kamarnya mungkin, emang kenapa baby nyariin abang?", bukannya mama Elyara yang menjawab eh malah abang Ari yang menjawab dan bertanya.
"Gak ada cuma nanya, kalau bang Adit?",tanya Iyan lagi sambil memiringkan kepalanya menatap papa Erga dengan tatapan polosnya
"Gak tau tu",ucap papa Erga sambil menuntun tangan Iyan untuk mengikuti jalannya menuju ruang keluarga
"Ihhh papa orang asik ngobrol eh malah di bawa baby jauh jauh",gerutu bang Ari pelan yang masih bisa didengar mama Elyara
"Jangan marah kayak kamu gak au aja papa mu gimana hihihi",ucap mama Elyara yang diakhiri tawanya
"Ya udahlah ayo ma kita ke ruang keluarga aja ikutin mereka",ucap bang Ari dan diiyakan saja oleh mamanya.
☁️☁️☁️
"Yaudah semua udah siap siapkan? Yuk berangkat",ucap papa Erga pada isteri serta putra putranya itu
"Iyaudah ayo baby sama abang berangkatnya",ucap bang Radi mutlak ke papanya
"Gak boleh gitu baby sama papa",ucap papa Erga gak mau kalah ke putranya itu
"Kapan kelarnya Iyan gerah loh pake ini ni",rengek Iyan yang berdiri di samping mama Elyara
"Tau tu mereka itu aja mau adu mulut hmm",ucap Adit menimpali ucapan adek kesayangannya
"Kan",ucap bang Ari tak mau kalah
"Mas ngalah dong sama Radi ya nanti pulang gantian, baby sama kita berangkatnya biar sama anak anak",ucap mama Elyara
"Iya betul tu kata mama, papa harusnya ngalah dong sama anak anaknya",ucap bang Ari mengejek papanya itu
"Yaudah iya iya baby sama bang Radi, Radi bawa mobilnya hati hati jangan ngebut kamunya",ucap papa Erga
"Laa yang bawa mobil kan supir napa ngasih taunya ke Radi, pa?",tanya bang Radi terkekeh pelan
"Eh iya deh apa apa aja terserah kalian, ayo berangkat udah telat ini",ucap papa Erga langsung menarik tangan istrinya pelan.
Sementara anak anaknya terkekeh geli melihat tingkah laku papanya yang terbilang langka terjadi gitu.
"Yaudah ayo baby kita berangkat sekarang",ucap bang Radi lalu menggendong Iyan tanpa ada persetujuan dari Iyan. Tapi bukannya marah Iyan malah memeluk abangnya itu
"Bangggg... kalo Iyan buka tuxedo ini boleh gak? Gerah Iyan panas banget",ucap Iyan pelan tepat ditelinga bang Radi
Mendengar itu bang Radi langsung memandang Iyan dan tak lupa juga ikut tersenyum.
"Di mobil ya bukanya",ucap bang Radi dan diiyakan Iyan
Saat berada di mobil langsung saja Iyan meminta untuk di bantu membuka tuxedo itu. Setelah saja terbuka langsung saja dia membaringkan dirinya dipangkuan bang Radi.
"Baby kenapa bang?",tanya Adit
"Gerah katanya",ucap bang Radi dan dibalas "oh" oleh kedua adiknya itu
"Kok Iyan ngerasa aneh ya? Kenapa selalu cape sama keringetan? Dulu gak kek gini deh, ohh mungkin Iyan di santet ni. Astaga Iyan pinter juga ternyata",batin Iyan
¶¶¶¶¶
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
