Jackob Ardhanu Zaid.
Berusia 34 tahun dengan postur tubuh tinggi, nyaris 190 centimeter, memiliki hidung mancung sempurna, dengan alis lurus lebat dan bulu mata lentik yang menghiasinya. Bibir tebal bagian bawah menjadi nilai plus saat pria itu tersenyum. Dan semua pegawai setuju kalau Jackob memiliki ketampanan di atas rata rata. Dia type bos santun dan baik hati. Bukan satu dua kali pria itu menyambangi sendiri pegawainya di rumah sakit, meskipun sekelas office boy sekalipun. Oleh sebab itulah namanya harum seantero kantor.Itulah kata kata yang menggambarkan sosok Jackob atau bos besar yang Siska ketahui sekilas saat bekerja sebagai pegawai magang.
Sayangnya ekspektasi sangat jauh dari realita. Bos besar tetap galak, dan sukses membuat Siska menangis pada hari pertama bekerja sebagai sekertaris kedua.
Siska akui, bosnya memiliki pesona ala ala Ceo di dunia halu. Wajah tampan dengan bakat mumpuni, dan di kejar kejar banyak wanita. Gosip tentang sifatnya yang baik hati memang bukan isapan jempol belaka, karena Siska pribadi pernah melihat bos besarnya itu repot repot menolong seorang pengemis.
Sayangnya gosip tentang senyum manisnya hanya hoax belaka. Karena Siska tidak pernah melihat bosnya tersenyum tulus kepadanya. Garis bawahi, tersenyum tulus Padanya.
Di ruangan direktur, tidak ada yang bisa ia mintai tolong selain Ami, sekertaris pertama yang banyak membantunya. Bahkan dalam hal sepele seperti mengatur jadwal makan malam dengan kolega bisnis, atau sekedar menghadiri pesta.
"Ambilkan kopi di pantri." Suara bos besar mengalun dari balik telepon. Dengan sigap Siska menuju pantry yang terletak di depan ruangan sekertaris.
"Kopi pahit sepahit hidup bos besar." Siska tersenyum, menaruh cangkir kopi ke atas nampan, di temani jajanan pasar dari salah satu bakery ternama yang sudah tidak di ragukan lagi kelezatannya.
"Assalamualaykum, ini kopinya pak." Siska menaruh nya di atas meja, matanya melirik sang bos yang tidak menggubris nya sama sekali. Dan lebih asyik menatap layar komputer nya.
"Mulai besok kamu ikut meeting di luar."
"Baik pak, ada yang bisa saya bantu lagi?"
"Suruh pihak HRD mencari sekertaris kedua."
"Saya di pecat pak?"
"Belum. Kamu masih bekerja sampai tiga bulan ke depan.
Sampai masa percobaan kamu selesai.""Baik."
Percakapan itu sudah tiga bulan berlalu, tapi tidak ada tanda tanda bos besar bosan dan akan memecatnya.
Siska ingat betul hari itu, saat bos besar menyuruhnya menghubungi bagian HRD hanya untuk mempermalukan kinerjanya.
Ia bahkan harus rela mendapatkan cibiran dari banyak pihak. Mungkin hanya Ami yang benar benar tau kondisinya saat ini.Dulu uang sepuluh juta tidak ada artinya bagi Siska, tapi sekarang itu sangat berarti.
Semenjak ayahnya meninggal, ibunya harus memutar otak menyelamatkan perusahan yang berada di ujung tanduk.
Sayangnya perusahaan itu bangkrut karena terlilit hutang. Dan beginilah siska sekarang, bekerja keras agar dua adiknya bisa berkuliah dengan baik. Sedangkan ibunya meninggal dunia sebulan yang lalu karena kangker yang di dideritanya.Dulu, Siska tidak pernah membayangkan hidup seperti ini, karena hidupnya yang dulu luar biasa sempurna.
Memiliki keluarga harmonis, berkecukupan, mempunyai sahabat yang baik. Ya, Sempurna tapi jauh dari Allah. Sempurna tapi belum tau halal haram, saking sempurna nya ia jadi lupa kalau itu semua istidraj dari Allah.Dan sekarang ini, ia bersyukur meskipun tanpa orang tua, ia bisa membimbing adiknya menuju jalan yang benar, meskipun awalnya sulit.
Benar, hidayah itu di cari, bukan di tunggu. Karena bisa saja maut mendahului sementara kita sibuk mananti. Karena sejatinya hidayah itu di berikan kepada seluruh mahluk Allah, baik itu jin atau manusia. Pertanyaan nya adalah, mau membangkang atau taat?
Mau maksiat atau taubat?
Kufur atau syukur?

KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying Mr imPerfect (Spin off MMA)
RomanceSiska Hardinata, anggota grup ex Sexy Yeoja yang memilih bekerja di salah satu perusahaan multinasional setelah menamatkan studinya. Nasibnya tak semulus karirnya , saat pimpinan perusahaan mengangkatnya menjadi sekertaris kedua. Siska pikir hidup...