akhir kata

53 13 0
                                    

Selamat! Kalian telah mencapai bagian akhir dari cerita ini!

Pertama-pertama, aku mengucapkan terima kasih kepada Grup NPC2301 yang telah membuatku produktif bulan ini. Ini pertama kalinya aku ikut DWC. Meskipun bolong dua hari, aku merasa sangat bersyukur bisa menyelesaikan cerita ini (meski ditantang dengan tema-tema yang nganu)😂

Kedua, aku berterima kasih pada kalian yang telah membaca hingga part ini, dengan sabar dan sadar membaca cerita yang-sebenarnya aku sendiri kebingungan plotnya apa. Haha.

Kalian yang telah mencapai titik ini adalah orang hebat, sabar, dan punya mental baja. Aku berharap kalian mendapatkan pesan moral yang aku selipkan di akhir cerita ini; tentang kekerasan pada anak.

Aku merasa akhir-akhir ini ada begitu banyak kasus kekerasan pada anak; mau itu skala yang lebih rendah dari kasus Kiran, atau lebih tinggi.

Menurutku, dari awal seharusnya anak kecil tanpa dosa iti tidak berhak disakiti. Karena itu, aku merasa sedih saat melihat maraknya kasus kekerasan dan pembunuhan pada anak yang ada di Indonesia ini.

Aku akan merangkum beberapa hal yang sebenarnya ingin kutekankan pada cerita ini, kalau saja aku tidak bisa menyampaikannya dengan baik di dalam cerita:

1. Sebelum menikah, para calon orang tua mohon berpikir dulu. Sudahkah kalian cukup dewasa secara emosional untuk menanggung beratnya dunia pernikahan? Jangan sampai, karena keinginan hidup dengan orang tercinta semata, kalian mengabaikan kematangan emosional dan nantinya berakhir mengalami banyak pertikaian. Ketahuilah, anak kalian yang nantinya akan mengalami dampak besar; entah itu secara fisik (jika ada yang sampai main pukul), atau secara mental.

2. Untuk mencari tahu background calon suami atau istri. Jangan sampai seperti ibu Kiran, akhirnya kehilangan anaknya karena tidak mengetahui dengan dalam siapa pria yang ia nikahi.

3. Anak adalah kanvas kosong, yang dapat ternoda hanya dengan sedikit cat. Jauhkan mereka dari perdebatan yang mungkin kalian alami antara suami istri. Jangan sampai memperlihatkan menakutkannya KDRT, atau malah dia sendiri yang yang dipukuli. Mental anak yang belum sempurna akan dengan mudah terganggu; terbentuk ke arah yang salah jika itu terjadi. Sayangi mereka dan didik dengan lemah lembut (#stop kekerasan pada anak)

4. Jika kalian adalah anak korban dari saksi broken home, aku hanya ingin mengatakan sesuatu: kalian adalah orang hebat ♡

Kalian telah bertahan sampai sejauh ini. Aku tahu semuanya tidak akan mudah, tapi ketahuilah, pasti akan ada jalan. Suatu saat, penderitaan kalian akan berhenti. Bertahanlah. Selalu ingat akan ada orang yang duduk di sisimu dan menguatkanmu.

Jika kalian merasa tidak ada satu pun yang peduli, kalian boleh curhat padaku, lho. Silakan kirimi aku pesan! Aku akan mencoba menjadi pendengar, saat semua orang menutup telinganya dari kalian. Jangan pernah takut meminta tolong. Bahkan jika tidak denganku, pasti, akan ada seseorang yang akan membantu kalian di dunia online ini. Tetap semangat!

Salam dariku,
yang juga pernah mengalami
penderitaan yang sama

liquid: get your revenge || endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang