HAPPY 1K READS FOR THE FIRST TIME IN MY LIFE BISA TEMBUS 1K SUMPAH AKU SENENG BANGET!
JADI AKU PUTUSIN BUAT UP LAGI. LOVE YOUU TERIMAKASIH BUAT YANG SELALU UDAH BACA DAN SUPPORT CERITA AKU 💛
————
Pagi hari yang cerah, Sasi berjalan di koridor sekolahnya dengan ceria. Langkahnya menuju kelas Sagara, untuk mencari penyemangatnya sebelum jam pelajaran pertama dimulai.
"Halo-halo selamat pagi, Sagara ganteng. Calon masa depan gue," sapa Sasi dengan ceria ketika memasuki kelas Sagara yang saat ini ada beberapa murid di sana.
Sagara hanya menaikkan alisnya. "Ngapain lo?" tanya Sagara sinis.
"Nggak papa, gue cuma mau nemuin penyemangat gue sebelum memulai hari ini," ucap Sasi mendramatisir. Lalu duduk di samping Sagara karena kebetulan Dewa belum datang.
Melihat Sagara yang hanya diam saja, Sasi kembali bertanya.
"Ga, udah suka belum sama gue?" tanya Sasi sambil memandang Sagara yang sedang membaca buku pelajaran.
Sagara menutup bukunya keras. Lalu memalingkan wajahnya melihat Sasi.
"Sas, lo itu bisa nggak sih jauh-jauh aja dari gue? Gue kasih cara halus lo nggak ngerti. Apa gue harus pakai cara kasar?"
"Maksud lo gimana sih, Ga?" tanya Sasi bingung.
"Gue mau lo jauh-jauh. Ngerti? Gue tuh udah muak banget sama semua sikap lo!" ucap Sagara keras. Membuat beberapa teman-teman di kelasnya melihat ke arah mereka berdua.
"Ya kalo gue nggak bisa jauh-jauh sama lo, gimana?" tantang Sasi.
"Kalau gitu, sorry kalau nanti gue harus pakai cara kasar."
"Lo kenapa sih, Ga? Kemarin-kemarin nggak kayak gini. Kenapa sekarang aneh?" tanya Sasi benar-benar heran.
Sagara bangkit dari kursinya. "Kenapa? Gue emang begini. Lo aja yang terlalu berharap!"
Sasi ikut berdiri lalu memegang tangan Sagara. "Kenapa sih, Ga? Ngomong! Gue emang bikin salah apa?"
"Nggak ada. Lo nggak bikin salah. Lo cuma jadi cewek terlalu ganjen. Lo ngejar gue tapi lo kemarin sama Arus, terus lo sama Penta, terus Paris. Nggak sekalian semua cowok di sekolah ini lo deketin?! Lo itu jadi cewek caper banget, terlalu murahan! Gue muak banget sama lo!"
Sasi melepaskan pegangan tangannya pada Sagara. Memundurkan langkahnya sedikit dengan wajah terluka.
Plakk...
Sasi tidak tahan untuk tidak menampar Sagara. Ucapan Sagara benar-benar melukainya.
"Jaga ya omongan lo! Arus, Penta, Paris itu semua temen-temen gue. Mereka baik, nggak kayak lo! Udah kulkas, nggak jelas, nggak punya perasaan. Gue nyesel suka sama lo!" bentak Sasi lalu pergi meninggalkan Sagara.
Sagara tertegun di tempatnya. Memikirkan segala ucapannya dan ucapan Sasi.
Apa dia sudah keterlaluan? Apa ucapannya menyakiti Sasi sampai Sasi semarah itu?
Di pintu keluar Sagara melihat Dewa dan Paris yang memasuki kelas, berpapasan dengan Sasi yang menahan tangis dengan wajah memerah.
"Sas, lo kenapa?" tanya Paris menahan tangan Sasi. Lalu matanya mengarah pada Sagara.
Sasi menepis tangan Paris dan pergi meninggalkan kelas 11 IPA 1. Sasi tidak tahan untuk berlama-lama berada di kelas itu, yang di dalamnya ada Sagara.
Mungkin memang sudah waktunya Sasi menyerah akan Sagara. Seberapa pun Sasi berusaha, Sagara tidak akan melihatnya.
————
KAMU SEDANG MEMBACA
ESCOGER : Memilih [COMPLETED]✔️
Teen FictionJANGAN DI COPAS! PERCAYALAH, AKU MEMIKIRKAN JALAN CERITA INI SAMPAI OTAKKU HAMPIR MELEDAK. JADI JANGAN TEGA MENCOPASNYA🥺 Sudah sekitar satu tahun ini Sasi Kirana menyukai Sagara Mahaprana. Mungkin sekitar seratus lima puluh kali Sasi menyatakan cin...