HAIII!!! ESCOGER balik lagi nih 🙆🏻♀️
Maaf kalau pendek ya, otaknya telat dikasih oli, jadi idenya nggak jalan wkwk 🤣🤣
Aku mau nanya nih, kalian yang baca tau cerita ini darimana?
Buat kalian yang baca ESCOGER dan suka sama ceritanya, jangan lupa rekomendasikan cerita ini ketemen-temen kalian. Rekomendasi di Facebook, story WA, story Instagram dah mana-mana lah 💛💛💛💛
Jangan lupa follow akun @penajourneyku di Instagram
Happy Reading~
——————————
Hari ini adalah hari di mana Penta melaksanakan olimpiade renang tingkat DKI Jakarta. Seluruh pendukung Penta dari SMA Brawijaya sudah hadir di Olympic Sport Swimming Pool yang kali ini diadakan di SMA Mandala karena kolam renang milik mereka yang lebih memenuhi akreditasi untuk perlombaan.
Sasi, Sagara, Arus, Melodi, Paris, Dewa, bahkan Nayara sudah duduk di satu tribun panjang menyaksikan Penta yang sedang bersiap di ujung kolam.
Sagara yang sejak tadi duduk di samping Sasi hanya diam, matanya menerawang ke depan. Hari ini Sagara banyak melamun dan itu disadari oleh Sasi.
Sasi dengan ragu menggenggam tangan Sagara yang sedang bertumpu pada kedua lutut. Hal itu membuat Sagara menoleh.
"Kamu kenapa?" tanya Sasi dengan suara teduh.
Sagara hanya tersenyum tipis. "Aku nggak papa." Setelahnya kembali menghadap ke depan, kali ini menatap Penta.
Bunyi tembakan tanda perlombaan di mulai membuat seluruh peserta olimpiade renang termasuk Penta melompat turun dan berenang dengan cepat.
Teriakan semangat menggema di seluruh kolam renang. Sasi tak kalah heboh ketika melihat Penta yang berenang sangat cepat.
"PENTA! SEMANGAAAT AYOO!" teriak Sasi dan seluruh pendukung Penta dari SMA Brawijaya.
Seluruh ekspresi Sasi, tak luput dari pandangan Sagara. Cowok itu hanya memandang gadisnya yang terlihat sangat bersemangat dengan senyum yang selalu merekah. Hingga terbesit rasa takut jika suatu hari nanti, dialah yang merenggut senyum itu.
Sagara kembali berkecamuk dengan pikirannya sendiri.
——————————
Sudah berjalan satu minggu sejak pertemuan Sasi dan keluarga Sagara. Sejak itu pula Sasi merasa Sagara berbeda.
Perempuan itu, bisa dibilang seperti cenayang, mereka bisa merasakan perubahan di sekitarnya meski cuma sedikit saja. Terkadang dibohongi pun, mereka tahu. Benar kan?
Sama seperti Sasi, dia juga bisa merasakan perubahan Sagara. Sagara seperti bergelud dengan pikirannya sendiri, dia juga sedikit menjaga jarak. Sasi tahu, meski setiap kali Sasi bertanya, Sagara selalu menjawab 'nggak ada yang berubah'.
Hari ini seperti jam istirahat biasanya, mereka sedang berkumpul di kantin. Penta berhasil membawa pulang piala kebanggaan untuk SMA Brawijaya.
Sasi lagi sibuk mengupas buah salak yang ada di tangannya, sedangkan Sagara di sebelahnya hanya diam membisu sambil menyuap makan siangnya.
Arus, Melodi, Penta, Paris dan Dewa saling mengobrol perihal cerita Penta saat olimpiade. Bagaimana Penta menang dengan mencatat rekor dua menit lima belas detik bolak-balik kolam.
"Gue nggak tau sih, waktu itu gue cuma fokus aja ke depan, nggak ngingetin waktu. Pas udah sampai finish terus gue tau kalau gue rekor tertinggi, gilaaaaaaa! Hati gue langsung nyes gitu." Cerita Penta mengingat saat-saat menegangkan waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ESCOGER : Memilih [COMPLETED]✔️
Genç KurguJANGAN DI COPAS! PERCAYALAH, AKU MEMIKIRKAN JALAN CERITA INI SAMPAI OTAKKU HAMPIR MELEDAK. JADI JANGAN TEGA MENCOPASNYA🥺 Sudah sekitar satu tahun ini Sasi Kirana menyukai Sagara Mahaprana. Mungkin sekitar seratus lima puluh kali Sasi menyatakan cin...