Hai, udah menunggu terlalu lama? Semoga tidak bosan 🥺🥺
Terimakasih untuk dukungan kalian selama ini, apalagi beberapa dari kalian tau cerita ini ketika aku promosi. Huhu, terharu banget aku tuh 🤧🥺❤️
Buat kalian yang baca ESCOGER dan suka sama ceritanya, jangan lupa rekomendasikan cerita ini ketemen-temen kalian. Rekomendasi di Facebook, story WA, story Instagram dah mana-mana lah 💛💛💛💛
Jangan lupa follow akun @penajourneyku di Instagram
Happy Reading~
——————————
Seperti yang diucapkan Sagara dua hari yang lalu, hari ini Sasi bersiap di depan kaca. Pukul lima sore nanti, Sagara akan menjemputnya untuk bertemu dengan ayah Sagara yang baru pulang tugas.
"Mau ke mana lo?" tanya Nayara yang kebetulan lewat di depan kamar Sasi.
Sasi yang berdiri di depan kaca pun menoleh, senyum cerianya berkembang.
"Ketemu calon mertua," jawab Sasi.
Nayara mengerinyit. "Gimana-gimana?" tanyanya bingung.
Sasi berdecak. "Sagara mau ngenalin gue ke orang tuanya. Gimana, keren nggak?"
Nayara membulatkan bibirnya, matanya sedikit terkejut. "Wow, boleh juga Sagara."
Sasi terkekeh. "Asli, gue deg-degan. Nih lihat tangan gue dingin banget," ucap Sasi sambil menyentuh tangan Nayara.
Nayara mengangguk. "Iya dingin. Tapi, semangat lah, jarang-jarang cowok langsung ngenalin ke orang tua mereka," ucap Nayara.
"Sagara bilang, dia emang dididik untuk terbuka. Bayangin sih, bapaknya aja tentara ... ya pantes kalau didikannya begitu," ucap Sasi. "Eh, gimana hubungan lo sama Penta?"
Nayara mengendikkan bahunya. "Nggak gimana-gimana. Temen lo itu berisik banget, ke mana-mana ngikutin. Terus maksa gue buat nemenin dia latihan renang."
Sasi tersenyum. "Penta emang playboy, tapi hati dia baik."
"Penta pernah suka sama lo, jadi gue nggak mau deket banget sama dia. Nanti yang ada dia deketin gue cuma biar bisa ketemu lo," ucap Nayara.
Sasi tertawa. "Gimana ceritanya bisa begitu, lo lupa ya, gue sama Penta tuh udah nongkrong bareng terus. Ngapain dia harus deketin lo biar bisa ketemu gue, padahal gue ketemu terus sama dia sampai bosen," jelas Sasi.
Nayara terdiam memikirkan ucapan Sasi.
"Udah, nggak usah dipikirin. Biarkan berjalan aja." Tambah Sasi sambil mengusap lengan Nayara.
Ponsel Sasi berdenting menunjukkan pesan WhatsApp dari Sagara yang mengatakan bahwa cowok itu sudah berada di depan.
"Eh, Sagara udah dateng, gue pergi ya." Pamit Sasi sambil membawa tas ransel kecil.
"Hati-hati!" pesan Nayara.
———————————
Setelah tiba di rumah Sagara, Sasi dengan pelan turun dari mobil Sagara dengan tangannya yang saling meremas gelisah.
"Sagara, aku takut," ucap Sasi sambil menggigit ujung bibirnya.
Sagara tersenyum tipis, tangannya menyentuh bibir Sasi agar gadisnya tidak terus menerus menggigit bibir bawahnya. "Jangan digigit, nanti berdarah," ucap Sagara.
Pipi Sasi bersemu merah, hal sederhana seperti ini membuat perutnya lagi-lagi mules karena Sagara.
"Ayo masuk," ajak Sagara sambil menggandeng tangan Sasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ESCOGER : Memilih [COMPLETED]✔️
Teen FictionJANGAN DI COPAS! PERCAYALAH, AKU MEMIKIRKAN JALAN CERITA INI SAMPAI OTAKKU HAMPIR MELEDAK. JADI JANGAN TEGA MENCOPASNYA🥺 Sudah sekitar satu tahun ini Sasi Kirana menyukai Sagara Mahaprana. Mungkin sekitar seratus lima puluh kali Sasi menyatakan cin...