32. Terbiasa

1.2K 211 187
                                    

Hai, apa kabar? Aku baik, semoga kalian juga ❤️

Aku update nih because udah pada nagih. Tapi mohon maaf kalo kurang feelnya 🤭

Buat kalian yang baca ESCOGER dan suka sama ceritanya, jangan lupa rekomendasikan cerita ini ketemen-temen kalian. Rekomendasi di Facebook, story WA, story Instagram dah mana-mana lah 💛💛💛💛

Jangan lupa follow akun @penajourneyku di Instagram

Happy Reading~

———————————

Dua minggu berlalu, hubungan Sasi dan Sagara masih begitu saja. Iya, Sagara yang masih bersikap biasa saja meski jadi pacar dan Sasi yang ribet sendiri memberi kode-kode yang bahkan Sagara saja tidak mengerti.

Kadang Sagara juga romantis, tapi dengan caranya sendiri. Bahkan, dia tidak menyadari bahwa hal yang dia lakukan dapat membuat pipi Sasi bersemu merah. Menurutnya, yang dia lakukannya itu apa adanya.

Dia hanya berusaha menunjukkan pada Sasi, kasih sayangnya, meski Sasi masih sering bertanya perasaan Sagara.

——————————

Sasi keluar dari kelasnya bersama Melodi. Mereka baru saja selesai ulangan Sastra Inggris yang cukup membuat otak Sasi kebul. Bahasa Inggris terkadang mudah untuk Sasi, tetapi Sastra Inggris lebih kompleks lagi, makanya terkadang Sasi suka lama mikirnya.

"Habis ini ulangan apa lagi?" tanya Sasi pada Melodi yang berjalan di sampingnya.

"Nggak ada, Sas. Besok Bahasa Jerman ulangan jangan lupa. Materi kehidupan sehari-hari. Aku denger dari kelas sebelah sih ada listening-nya," jelas Melodi.

"Hah, ada listening?" Sasi mendelik kaget mendengar ucapan Melodi.

Melodi mengangguk. "Iya, dipilihan gandanya gitu kalo nggak salah ada listening. Itu sih yang aku denger dari kelas sebelah," jawab Melodi.

Sasi meneguk ludahnya. Bahasa Jerman, listening. Ah, mantap!

"Pikirin nanti deh, ayo sekarang kita frühstück dulu," ucap Sasi sambil merangkul lengan Melodi agar berjalan lebih cepat.

"Bukannya ini udah siang, kok sarapan?" tanya Melodi bingung.

"Eh, emang makan siang Bahasa Jermannya apa?" tanya Sasi ketika sadar dia salah ngomong.

"Mittagessen lah," ucap Melodi.

Sasi nyengir. "Oh, iya udah ayo lah kita mittagessen dulu, daripada makin ngebul terus konslet otak gue."

Mendengar jawaban banyol dari Sasi membuat Melodi tersenyum geli. Sasi, dia benar-benar pribadi yang bisa sekali membuat suasana menjadi ceria. Melodi merasa beruntung memiliki sahabat seperti Sasi.

——————————

"Ciyee, akhirnya masuk sekolah juga," ucap Penta menyenggol lengan Arus yang saat ini duduk di sebelahnya.

Kantin lumayan ramai karena jam istirahat baru tiga menit yang lalu berdering.

Seperti biasa, salah satu meja kantin diisi oleh Arus, Penta, Paris, Sagara, dan Dewa. Mereka dekat seiring berjalannya waktu. Apalagi sejak Sasi menjadi pacar Sagara, cowok itu jadi sering berada dilingkup main Sasi. Ditambah Arus yang menjadi bagian dari Lobo, tidak memungkiri latihan-latihan mereka selama ini membuat tameng yang selama ini membatasi mereka, akhirnya terlepas karena terbiasa.

ESCOGER : Memilih [COMPLETED]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang