HAII 🙆🏻♀️🙆🏻♀️
Apa kabar? Baik, sama aku juga 🤣🤣
Ini part special abang Penta Kalandra ya. Jangan nyariin yang lain 🤪 awas ati-ati nanti jatuh cinta sama Penta 🙈🙈
Happy Reading~
——————
Satu minggu kemudian ....
Satu minggu setelah kejadian Sasi melabrak Nayara yang membuat keadaan di antara keduanya semakin dingin.
Awalnya tidak terlalu kenal, lalu semakin tidak kenal. Setiap kali berpapasan keduanya hanya melengos, berusaha untuk tidak saling melihat.
Ini hari minggu dan pagi ini, Sasi mematut dirinya depan cermin di kamarnya bersiap untuk pergi ke acara akad nikah papanya.
"Cermin, cermin ajaib, apakah hari ini gue bakal baik-baik aja?" tanya Sasi pada cermin di depannya, sambil menggerak-gerakkan tangannya.
"Cermin, gimana? Kok lo nggak jawab sih! Gue kan lagi nanya!" sungut Sasi pada cermin di depannya.
Sebenarnya, memang kegiatan ini sering Sasi lakukan untuk menghibur dirinya sendiri.
Clek ...
Pintu kamar Sasi dibuka oleh Sinta. Sinta memperhatikan anaknya yang sedang berbicara dengan cermin.
"Sas," panggil Sinta.
Sasi berjenggit kaget.
"Mama, ngagetin aja. Untung jantung Sasi sehat," ucap Sasi ketika melihat Sinta berdiri di bibir pintu sambil melihat kedua tangannya di depan dada.
Sinta tersenyum tipis. Sebagai seorang ibu, Sinta memang bukan ibu yang hangat pada Sasi. Kesibukkannya membuat hubungan keduanya semakin merenggang ditambah Sasi yang semakin tumbuh dewasa.
"Kamu udah siap?" tanya Sinta.
Sasi mengangguk sambil mengecek kembali penampilannya.
"Yaudah berangkat sana, nanti keburu telat."
"Mama beneran nggak ikut?" tanya Sasi.
"Nggaklah. Lagian Mama ada meeting jam sepuluh nanti. Masa iya Mama harus lihat Papa kamu."
"Masa hari minggu gini masih meeting? Terus kapan dong Mama ada waktu buat sama Sasi?" tanya Sasi mengkerutkan kening.
Semenjak perceraian itu, Sinta semakin giat bekerja. Bahkan terkadang tidak pulang ke rumah.
"Jangan mulai ya, Sasi! Mama pusing. Kamu udah besar, jadi tolong mengerti Mama!" ucap Sinta dengan wajah jengah.
Sasi menghela nafasnya. Jujur saja, hatinya berdenyut sakit. Memang selama ini, Sasi kurang mengerti apa?
Apa Sasi benar-benar terlihat seperti tidak mengerti Mamanya sama sekali?
"Sasi berangkat dulu," ucap Sasi berpamitan sambil menyalami punggung tangan Sinta.
"Hm, hati-hati."
————
Sasi berdiri sambil menggenggam gelas berisi orange juice. Akad Papa dan lbu tirinya sudah selesai beberapa menit yang lalu.
Sasi memperhatikan keduanya dari kejauhan sedang menyalami pembisnis relasi mereka. Pernikahan Papanya memang berada di mini garden, tepatnya di belakang rumah yang baru saja dibeli oleh Papanya untuk pernikahannya dan Sarah, ibu tirinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/233847917-288-k11162.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ESCOGER : Memilih [COMPLETED]✔️
Novela JuvenilJANGAN DI COPAS! PERCAYALAH, AKU MEMIKIRKAN JALAN CERITA INI SAMPAI OTAKKU HAMPIR MELEDAK. JADI JANGAN TEGA MENCOPASNYA🥺 Sudah sekitar satu tahun ini Sasi Kirana menyukai Sagara Mahaprana. Mungkin sekitar seratus lima puluh kali Sasi menyatakan cin...