15. Minta Tolong

372 87 0
                                    

Sepulang dari latihan band, Ayka langsung tertidur di kamarnya. Bahkan, tanpa sempat mandi dan mengganti pakaian seragamnya.

Akan tetapi, tidurnya terganggu saat mendengar ponselnya berbunyi tanda adanya sebuah panggilan masuk. Dengan mata yang masih tertutup, Ayka akhirnya menjawab panggilan itu.

"Hallo, lo dimana?"

"Siapa sih lo, ganggu tidur gue aja?"

"Gue Asha,"

Setelah mendengar nama itu, mata Ayka sempurna melotot, iapun buru-buru tersadar dari tidurnya.

"Ngapain lo malem-malem gini nelpon gue?"

"Baru jam delapan ini,"

"Tetep aja ini uda malem. Uda langsung ke intinya aja, ada apa?"

"Gue boleh minta tolong sama lo ngga, soalnya gue bingung mau minta tolong sama siapa lagi?"

"Apa?"

"Lo bisa kan jemput ponakan gue di tempat bimbelnya, nanti alamatnya gue kirim ke elo,"

"Mimpi apa gue barusan, tiba-tiba suruh jemput nenek lampir itu. Ogah," Ayka sudah mengumpat dalam hati.

Jelas-jelas ia benci dengan ABG labil itu. Eh, ini justru disuruh jemput anak itu malam-malam seperti ini. Seperti kurang kerjaan aja.

"Please gue mohon. Gue lagi ada dirumah sakit Gavin sama Revan kecelakaan sepeda motor, dan sekarang dirawat di RS deket sekolah kita. Gue minta tolong lo jemput Laura terus anterin kesini. Gue ngga bisa ninggalin mereka berdua sendirian!" Ucap Asha tanpa jeda sedikitpun.

"Apa, kecelakaan?"

"Udah lo ngga usah banyak tanya, lo jemput ponakan gue ya, please. Supir rumah gue lagi nganterin tante keluar kota!" suara Asha terdengar sangat memohon.

Ayka pun akhirnya ngga tega dan luluh. Ia lalu mengiyakan bujukan Asha. Setelah mandi dan berganti baju, iapun meminjam mobil Adwis untuk keluar. Untung saja Adwis sedang pergi kerumah temannya, jadi Ayka tidak perlu mencari-cari alasan untuk bisa memakai mobilnya.

Sesampainya ditempat bimbel, Ayka langsung mencari dimana Laura berada, ia berjalan menuju ruang tunggu dan duduk disana.

Disisi lain, mata Laura melotot melihat sosok yang amat ia kenali sekaligus ia benci itu duduk di salah satu sofa sembari sibuk memainkan ponselnya.

"Lo ngapain disini," tanya Laura ketus.

"Jemput elo lah, lo kira gue satu bimbel sama lo apa?" jawab Ayka tidak kalah ketus.

"Kesambet apa lo jemput gue?"

"Abis disetanin sama kakak lo, udah jangan banyak tanya. Ayo buruan!" Ayka berdiri dan akan berjalan menuju parkiran namun, Laura masih mematung ditempat.

"Gue ngga mau pulang bareng lo," teriak Laura.

"Gausah manja deh, gue ngga ada waktu. Kakak lo uda nunggu dirumah sakit,"

Tanpa peduli, Ayka sudah berjalan menuju mobil sport warna kuning milik Adwis yang ia pinjam itu. Setelah mendengar kata 'rumah sakit' Laura mau tidak mau langsung berlari mengikuti Ayka, ia sudah berfikir yang tidak-tidak.

"Lo yakin bisa nyetir mobil ginian?" Laura mengerutkan dahinya. Sejujurnya, gadis itu takut jika tiba-tiba Ayka menabrakkan mobil ini ke trotoar.

"Balapan sama kakak lo aja bakal gue jabanin," jawab Ayka asal.

Laura pun hanya diam, ia tidak mau menyanggah perkataan Ayka.

***

Sesampainya di rumah sakit, Ayka langsung menghubungi Asha, menanyakan nomer kamar rawat inap dua curut itu.

BIGASHA |-END-|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang