P E R K E M A H A N

914 64 0
                                    

Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca.
*
*
*
*
*

Hari rabu yang cerah ini Zella sudah siap dengan pakaian yang akan ia gunakan untung camping. Zella hanya membawa beberapa potong baju saja dan tidak membawa alat-alat make up yang pastinya hanya merepotkannya.

"Udah siap belum?" Tanya Kenan diambang pintu kamar Zella.

"Allahuakbar! Gue kan udah bilang kalo mau ke kamar gue ketok dulu pintunya, Zeyenkk" kesal Zella.

"Damat, cepetan turun ato gue tinggal" ancam Kenan.

Zella mendengus kesal." Bawaannya kalo dideket lo tu istighfar terus deh!" Sungut Zella.

"Ya bagus dong! Lo baca istighfar dosa-dosa lo yang bejibun itu kurang 1%" kata Kenan santai.

"Serah bang serah. Gue itu makhluk hina lo yang paling suci udah!"

"Alhamdulillah kau sadarkan juga adik laknatku" kata Kenan sambil mengadahkan tanganya keatas.

"Jalma gelo" umpat Zella langsung meninggalkan Kenan yang masih memutar otak mencari tahu apa itu jalma gelo.

"Woyy bang!! Cepetann!!" Teriak Zella dari lantai bawah.

Kenan yang tersadar dari lamunannya terhenyak. Kenapa ia harus pusing-pusing tujuh keliling mencari arti Jalma gelo?

"Siapa yang nyetir?" Tanya Kenan saat sudah dilantai bawah sudah ada Altair.

"Lo aja! Gue mager" kata Altair melempar kunci mobil Pajeronya.

"Anjir...calon adik ipar ngga ada akhlak lo!" Dengus Kenan.

"Jangan banyak bacot. Cepet jalan!" Titah Altair. Kenan mendesah pasrah dan masuk  kepintu depan untuk mengemudi sedangkan Zella dan juga Altair dikursi kedua.

"Berasa dunya milik berdua, yang lain ngontrak" sindir Kenan saat melihat Zella yang sedang bersender dibahu Altair.

"Iri bilang sahabat!"

"Cih! Awas aja kalo gue punya pacar," ujar Kenan lirih.

"Berasa supir gue nih! Mereka Tuan dan nyonya gue cuma babunya kan Anj*ng" umpat Kenan dalam hati.

"Turun woy! Udah sampe pacaran mulu," desis Kenan.

Zella dan Al menatap Kenan tajam." Masbulloh" kata Zella dan Al kompak.

"Herman gue, ngga cowo sama cewenya sensi banget perasaan" gerutu Kenan lalu menaruh tasnya dipundak dan pergi dari parkiran.

"Zella!"

"Eh, Tommy" ujar Zella dan mengulas senyumnya.

"Kita pergi!" Ujar Al penuh penekanan. Zella yang merasa Atmosfer disekitarnya berubah hanya pasrah saat Altair menariknya menjauh dari Tommy.

" Tommy Orlando, lo jadi termasuk list orang-orang yang bakal gue bunuh. Ah! Gue ngga sabar nunggu waktu itu" desis Altair dalam hati. Dan beribu rencana jahat sudah tersusun rapi diotaknya.

ALTAIR PSYCHO || TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang