R O O F T O P

755 56 0
                                    

P E M B U K  A

Quotes part dua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Quotes part dua.

Next nanti bakal fotonya Altair DKK

So'

Happy reading

***

Gue mau ngomong. Rooftop!

Zella menatap polsennya lamat. Ada satu pesan dari Altair. Zella memilin ujung bajunya, membuatnya kusut. Apa ia harus pergi ke rooftop?

"Pak!" Panggil Zella.

"Ada apa?" Tanya pak broto.

"Saya mau izin ke kamar mandi." Jawab Zella.

"Silahkan."

Zella mengangguk sebagai jawaban. Baru saja ia akan beranjak tapi tangannya ditahan Qila.
"Mau gue temenin?" Tawar Qila.

"Ngga usah. Cuma sebentar."

"Bener?"

"Iya Qilaku."

Zella melanjutkan langkahnya yang terhenti. Koridor masih sepi karna Kegiatan belajar mengajar masih berlangsung. Hanya ada satu dua orang siswa yang berkeliaran.

Saat sampai dirooftop disana sudah ada Altair yang masih menghisap nikotinnya.

"Ekhem." Dehem Zella.

Altair menoleh. Tidak ada senyuman hangat yang biasa Altair berikan pada Zella. Sekarang hanya ada tatapan tajam dan datar.

"Kita putus!" Datar Altair.

Deg.
Dunia Zella runtuh seketika. Telingannya tidak salah dengar kan? Tapi kenapa? Apa Altair tidak mencintainya lagi.

Zella tertawa renyah." Apa ini gara-gara perempuan itu?"

"Namanya Jesslyn. Ya gara-gara itu juga Jesslyn cantik tentunya sehat. Ngga kaya lo penyakitan dan nyusahin." Sarkas Altair.

Air mata jatuh membasahi pipi Zella. Jadi gara-gara ini Altair menjauhinya. Zella juga tidak ingin mempunyai penyakit ini. Jika Zella bisa menolak Zella juga tidak mau mempunyai penyakit ini. Ini bukan kemaunannya.

"Iya aku tau aku penyakitan. Aku nyusahin tapi kenapa kak Al tiba-tiba kaya gini sih. Ini bukan kak Al yang aku kenal!" Sentak Zella.

"Yang tadi kurang jelas. Gue ngga suka sama cewe penyakitan, nyusahin, ngga guna." Sarkas Altair lagi.

"Aku benci kakak!!" Seru Zella mengebu.

"Silahkan gue ngga peduli." Ketus Altair.

Zella membekap mulutnya lalu berlari keluar dari rooftop. Hatinya benar-benar dipatahkan oleh Altair. Zella terus berlari menghiaraukan tatapan dari siswa yang memandangnya aneh.

"Zella jangan lari-lari!" Seru Kenan ia mengejar Zella yang tetap berlari.

Kenan takut Zella down lagi. Apalagi sampai sekarang mereka belum menemukan donor jantung yang tepat.

Zella terus berlari walau ia merasa dadanya sudah hampir merasa sesak. Ia sudah keluar dari area sekolah. Dari arah yang berlawanan ada pengemudi sepeda motor yang melaju kencang.

"Zella!!"

Kejadian itu terjadi begitu cepat. Tubuh Zella tertabrak motor. Darah keluar dari kepalanya. Zella masih sadar.

"Kak Al." Lirih Zella setelahnya semuanya gelap.

"Dek bangun jangan kaya gini hiks." Untuk pertama kalinya lagi Kenan menangis. Sungguh badannya sudah lemas.

"Kenan cepat bawa Zella ke mobil saya." Seru Alvaro.

Kenan mengangkat Zella tak memedulikan bajunya yang terkena darah Zella. Yang terpenting Zella harus selamat. Harus.

Tanpa mereka sadari ada orang yang melihat kejadian itu. Tanpa arti.

***

Kenan menunggu dengan cemas. Padahal baru kemarin Zella masuk rumah sakit sekarang harus kembali.

Kenan sudah mengabari Anita dan Andi. Ia tidak bisa melewati ini sendiri. Harapanya hanya semoga Zellanya baik-baik saja.

Ceklek..

"Dok gimana keadaan adek saya?" Seru Kenan.

"Pasien koma, pasien harus cepat-cepat mendapatkan donor yang tepat. Jika dalam jangka waktu 24 jam pasien belum menemukan donor jantung. Maaf pasien tidak bisa di slamatkan." Jelas Dokter Riyan.

Badan Kenan meluruh kelantai. Rasanya tubuhnya menjadi mati rasa sekarang. Ia tidak salah dengar kan? Adiknya pasti selamat.

"Kenan bagaimana keadaan Zella?" Tanya Anita panik.

Kenan tak langsung menjawab tapi memeluk Anita erat." Bun Zel...Zella koma bun. Dia harus secepatnya dapet donor jantung."

Anita menangis. Andi yang mendengar perkataan Kenan hanya bisa membisu.
"Ayah akan menelfon orang suruhan ayah." Ujar Andi lalu berlalu pergi.

Alvaro yang melihat itu merasa dadanya terasa nyeri. Siapa orang yang tidak akan sakit melihat orang yang dicintai masuk rumah sakit? Tidak ada kan. Ya, saat baru pertama kali melihat Zella Alvaro sudah jatuh hati. Tapi dia sadar Zella adalah pacar adiknya. Tapi yang Alvaro lihat saat ini adalah Altair yang menjauh dari Zella.

***
Tbc

Beberapa part lagi END💃💃

ALTAIR PSYCHO || TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang