A K S I P E N Y E L A M A T A N

697 52 0
                                    

******K

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*
*
*
*
*
K

eyla mencengkram dagu Zella kuat.
"Karna gue suka sama Altair!! Dan setelah lo mati gue bakal milikin Altair seutuhnya,"

"Lo tahu, udah dua tahun gue suka sama Altair. Sedangkan dia sama sekali ngga mau ngelirik gue dan cuma anggep gue temennya. Dan semua ini gara-gara lo!!"

"Cinta itu ngga bisa di paksain kak" lirih Zella.

"Emang gue peduli?!

Keyla menatap Zella sinis. Pisau lipat sudah ada ditangan kanannya. Ia menekan ujung pisau tajam itu ke pipi Zella membuat pipi Zella itu sedikit mengeluarkan darah.

"Arkhh..." Ringis Zella.

"Sakit? Itu belum seberapa dibanding rasa sakit gue, anjing!" Seru Keyla.

Zella terkekeh disela ringisannya.
"Anjing teriak anjing, ngaca kalo ngomong! Ato perlu gue pinjemin  kaca dirumah gue? Kaca dirumah gue gede!" Sentak Zella.

"Berani lo lawan gue hah!" Seru Keyla. Tak tanggung-tanggung Keyla menampar keras pipi Zella. Membuat sudut bibir Zella berdarah.

"Banci tau nggak lo!" Geram Zella.

Keyla menatap Zella sinis." Terserah lo mau bilang gue apa! Yang jelas gue bakal lakuin apapun buat rebut Altair dari lo!"

"Lo itu nggak cinta sama Altair tapi lo terobsesi!!" Seru Zella. Bahkan ia membiarkan darah terus keluar dari pipinya.

"Tau apa lo tentang gue?! Mau gue cinta atau cuma terobsesi sama Altair itu bukan urusan lo! Gue nggak peduli, intinya gue harus dapetin Altair gimana pun caranya!"

"Termasuk bunuh lo!" Lanjut Keyla.

"Lo gila!!"

"Iya gue gila. Dan orang gila ini akan bunuh loh! Hahaha!" Keyla tertawa keras.

Memang Keyla bukan seorang Psychopath, tapi karna obsesinya terhadap Altair yang kini mengubahnya menjadi seorang Psychopath.

"Emm...enaknya tangan lo gue apain ya?" Keyla meletakan jari telunjuknya didagu seolah sedang berfikir.

"Ah ya! Tangan sialan lo ini kayaknya bagus deh kalo ada lecet-lecetnya. Mau gue gambar apa ya? Ah ya, gambar bunga aja bagus"

"Jangan gue mohon," Zella memelas.

"Jangan ya, sayangnya gue bakal tetep lakuin itu, sialan!" Desis keyla.

Keyla mengambil satu tangan Zella. Ia mulai membentuk ukiran-ukiran ditangan lengan Zella. Darah mengucur segar saat pisau kecil itu menari-nari dengan santainya.

ALTAIR PSYCHO || TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang