Hari ini Author double Update. Kemarin Author badmood makanya chapter yang Aksi penyelamatan 2 baru di publish sekarang. Kemarin sebenarnya baru sedikit banget dan baru tadi digarap rampung.
Okee gaess....
Rame in cuyy*
*
*
*
*
*Altair masih menunggu didepan ruangan UGD. Kenan dan Qila juga merasa khawatir. Apalagi mereka sedang menunggu para orangtua yang baru mereka hubungi.
"Kenan!" Panggil Anita yang baru datang.
"Bunda" lirih Kenan lalu memeluk sang bunda yang sudah menangis.
"Gimana keadaan Zella?" Tanya Andi yang baru datang.
Kenan menggeleng." Belum tahu yah, dokter belum keluar" jawab Kenan.
Anita sudah menangis histeris dipelukan Andi. Saat Kenan menelfonnya tadi Anita langsung terjatuh pingsan.
Ceklek...
"Gimana dok keadaan anak saya?" Tanya Andi.
"Kita harus melakukan operasi sesegera mungkin. Peluru yang bersarang ditubuh korban hampir mengenai jantugnya." Jelas sang dokter.
"Lakukan yang terbaik dok. Saya harap dokter bisa menyelamatkan anak saya." Ucap Andi.
"Baik. Bapak bisa tandatangan untuk menyutujui operasi nona Zella. Bapak bisa melakukannya diruang administrasi. Saya akan mempersiapkan ruang operasinya."
Andi mengangguk. Ia lalu masuk keruangan Zella, disana sudah sudah ada Altair, Kenan, Qila, dan Anita.
"Zella pasti kuat. Dia anak kita yang paling kuat." Ucap Andi menenangkan sang istri.
"Sayang kamu harus bertahan" lirih Altair mengelus rambut panjang Zella.
"Dek lo kuat" ucap Kenan.
"Lo harus kuat Zell, nanti siapa yang jadi temen ghibah gue kalo disekolah" ucap Qila sambil terkekeh.
"Permisi tuan Andi. Ruang operasi sudah siap. Kita akan membawa nona Zella" ujar seorang suster.
"Tolong lakukan yang terbaik sus." ucap Altair.
Suster itu mengangguk." Iya mas. Kita akan berusaha melakukan yang terbaik. Terus berdoa pada yang diatas. Kita hanya perantara."
Suster itu membawa bankar Zella dibantu dua suster lainnya. Mereka semua mengikuti brankar Zella sampai didepan ruang operasi.
Mereka semua duduk didepan ruang operasi. Terus berdoa agar operasi Zella dipermudah dan tidak ada halangan apapun.
"Om tante, Altair izin mau pulang dulu. Kalo ada apa-apa segera hubungin Altair" ucap Altair.
"Iya nak. Terimakasih sudah menyelamatkan putri kami." Ucap Anita sesegukan.
"Kenan dan Qila sebaiknya ikut Altair. Baju kalian terkena darah Zella. Kalian lulang dulu lalu mandi. Nanti baru kesini lagi." Timpal Andi.
Kenan dan Qila serempak mengangguk. Lalu mengikuti Altair yang sudah jalan terlebih dahulu didepannya.
"Lo mau pulang ato mau ikut gue?" Tanya Altair.
"Lo mau kemana?" Tanya Kenan.
"Eksekusi si medusa. Dia ada masih ada di gudang tadi. Gue harus balas dendam!"
"Gue ikut. Gue ngga sabar mau bunuh dia" seru Kenan.
"Kamu gimana Queen? Ikut?" Tanya Kenan pada Qila yang sedang menyandar di dada bidangnya.
"Aku ikut kamu. Aku pengin bejek-bejek perempuan iblis itu."
"Oke thar. Kita ikut lo"
Altair mengangguk lalu menjalankan mobilnya menuju tempat penyekapan Zella tadi. Semua rencana jahat sudah Altair untuk persiapkan untuk membalas Keyla. Berkali kali lipat dengan apa yang sudah dilakukan Keyla pada Zella. Apalagi ia melihat luka sayatan dipipi kanan dan tangan Zella. Yang lebih membuat Altair marah adalah luka ditangan Zella berbentuk bunga. Pasti Zella merasa sakit saat perempuan iblis itu menggores pisaunya ketangan Zella.
Sesampainya didepan gedung tua Altair memerintahkan anak buahnya agar menjaga diluar gedung. Ia tidak mau kegiatan eksekusinya diganggu oleh siapapun.
Disana ia melihat Keyla yang sudah sadarkan diri. Dia meronta-ronta ingin dilepaskan. Pipi Keyla juga banyak lebam akibat pukulan telak Altair. Prinsip Altair ia tidak memandang bulu siapapun yang akan dibunuhnya. Sekalipun itu wanita.
"Al tolong lepasin aku" ujar Keyla lirih.
"Lepasin ya? Gue akan kirim lo ke neraka bitch"
Salam manis dari Altair dan Zella❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAIR PSYCHO || Tamat
Teen Fiction-> Follow sebelum membaca P R O S E S R E V I S I Altair Gemma Orion_ pria goodboy dan sorang ketua osis Tapi satu hal yang harus kalian tahu, altair tidak suka jika ada yang menyentuh miliknya. Dan kegiatan OSIS tersebut membuat Altair kembali den...