S A L A H P A H A M

837 54 0
                                    

P E M B U K A

"Bun Zella ngaku salah, tapi Zella sama kak Altair ngga ngapa ngapain," ujar Zella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bun Zella ngaku salah, tapi Zella sama kak Altair ngga ngapa ngapain," ujar Zella.

"Emang kamu salah Zell, bunda ngga pernah didik kamu untuk bisa seenak jidat tidur dengan laki laki yang bukan mahromnya. Kamu pasti paham maksud bubda Zell," jelas Anita.

"Tante jangan salahin Zella, tadi malam Zella datang ke Apart Altair karna laki sesih tan kehilangan Elira. Tadi malam juga hujan Altair ngga bisa anter Zella karna udah terlalu malem juga. So' pliss jangan nyuruh kita untuk nikah,"

"Bukan hanya kamu saja yang salah Al, tapi kamu dengan Zella. Saat dulu kita masih memeluk Atheis terserah kamu mau lakuin apa aja. Tapi sekarang kita udah punya pendirian agama islam," sela Elina.

Rivaldo dan Andi saling berpandangan. Mereka hanya bisa menonton toh, jika mereka berbicara takutnya malah mereka yang terkena amukan macan.

"Sesuai yang tadi Mommy minta, kamu harus nikahin Zella titik!!" Seru Elina.

"Nah, bunda juga setuju sama seperti yang diucapkan Elina. Perbuatan kalian sudah termasuk Zina."

Altair dan Zella saling berpandangan. Altair bisa melihat aura ketakutan dari gadis disampingnya. Altair menggenggam erat tangan Zella menguatkan.

"Kalo Al bilang nggak ya nggak!" Seru Altair.

"Mas anak kamu itu," ujar Elina geram.

"Al! Kamu sadar siapa orang yang baru kamu bentak tadi kan?! Jaga ucapan kamu! Tinggal kamu turuti saja perintah mommy mu itu. Jangan jadi anak pembangkang dan keras kepala!" Rivaldo berkata tegas.

Altair menunduk, jika sudah berhadapan dengan Daddynya Altair lebih baik mundur. Sekali Daddynya marah akan berkali kali lipat menyeramkan dari pada sang Mommy. Apalagi mengingat sang Daddy dulu juga seorang Mafia kelas atas yang sudah hijrah dan meninggalkan kehidupan kelamnya. Dan semua itu tidak luput dari bantuan Elina istrinya.

"Oke...oke Altair turutin mau kalian," ujar Altair akhirnya.

Zella menatap kaget ke arah Altair.
"Kak..." Lirih Zella.

Altair menatap Zella lekat, Dia mengangguk menguatkan. Zella meremas pelan tangan Altair yang ada digenggamannya. Sungguh demi apapun Zella merasa sangat gugup dan takut bersamaan.

"Bagus...itu baru namanya anak baik. Jadi pernikahan kalian 1 minggu lagi aja, lebih cepat lebih baik," ujar Elina.

Altair dan Zella hanya bisa menghela nafas pasrah, toh jika orang tua sudah berkata A ya A tidak boleh B atau C. The power of emak emak. Mungkin sebutan itu cocok untuk Elina dan juga Anita.

"Nah bunda setuju Zell, lagi pula kamu sama Altair juga udah kenal dari kecil. Terus kalian juga pacaran jadi, ngga usah beradaptasi lama- lama buat kenal," ujar Anita.

ALTAIR PSYCHO || TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang