K O R B A N L A G I

1K 70 0
                                    

P E M B U K A

P E M B U K A

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*
*
*
*
*

Sosok misterius itu beranjak dari tidurnya dan menyambar jaket kulitnya. Dia mengacak-acak rambut hitam lebatnya hingga terlihat acak-acakan. Sosok misterius itu menatap seorang wanita yang tadi tertidur pulas dengannya.

"Aku pergi dulu sayang, aku akan memberi pelajaran untuk tua bangka itu," lirih sosok misterius itu dan mengecup singkat kening sang gadis.

Pria itu bangkita dan membuka lemarinya dan mengambil pisau lipat yang sudah membunuh puluhan nyawa. Pria itu juga mengambil kalung yang berinisial Al. Kalian pasti sudah menduga-duga pria itu siapa? Yap, dia adalah Altair Gemma orions sosok misterius yang menjelma menjadi iblis dimalam hari. Seorang psikopat pembunuh berdarah dingin. Tak bisa dipungkiri sejak umur Al yang ke 15 tahun puluhan nyawa sudah melayang ditangannya. Apalagi saat di New York dulu. 

Sebenarnya Al ingin berhenti untuk tidak membunuh orang lagi. Tapi karena waktu kemarin Tommy berniat merebut Zella sisi gelap Al kembali muncul.

Altair mengambil minyak wangi beraroma mistis dan mengoleskannya ke bajunya. Ia memainkan pisau lipatnya dan berjalan keluar dari kamar Apartemen.

***

Altair memainkan pisaunya sedari tadi. Jam sudah menunjukan pukul 24:00 malam dan mangsa yang sedari tadi Altair tunggu belum juga muncul. Bahkan dengan mudah Altair memancing si Tua Bangka untuk keluar dari rumahnya.

Altair menutup kepalanya dengan topi hitamnya saat dari kejauhan ada motor matic yang berjalan ke arah mobilnya yang ada ditengah jalan.

"Maksud Anda apa!! Mengirim pesan teror sampah seperti itu!! Anda kira saya takut karena ancaman anda!! Bahkan saya bisa menuntut anda atas kasus peneroran!" Sentak pak Tua Bangka yang tak lain adalah Pak Novan.

Altair masih tak bergeming. Ia melangkah mendekati Pak Novan yang akan menjadi korban yang entah untuk keberapa malam ini. Pak Novan beringsut mundur ia mendapat sinyal bahaya dan akan mengambil ancang-ancang lari tapi Altair yang memang cekatan langsung mencengkram lengan pak Novan kasar.

"A..pa mau anda." Pak Novan berujar gugup.

Altair tersenyum di balik topeng hitamnya. Ia merasa senang karena korbannya sudah merasa ketakukatan.
"Let's play the game!" Desis Altair dengan suara beratnya.

"A...pa y..ang akan k..amu la..kukan pa..arghhhhh" belum sempat Pak Novan berkata pisau lipat itu sudah menancap diperutnya. Teriakan kesakitan Pak Novan bahkan dihiraukan Altair yang sudah kalap. Altair menarik pisaunya kasar dan pisau kesayanganya sudah dilumuri darah segar.

ALTAIR PSYCHO || TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang