108.

241 18 0
                                    

Dan kalau tebakanku benar, suara tangis Jannette terdengar tak terkendali.

“Aku sudah menjelaskan padamu berulang kali sejak saat aku mendengar bahwa Nyonya Rosaria sedang dalam kondisi kristis bahkan hingga pagi ini. Bahkan jika seperti ini, tidak dapat menolongmu.”

“Tapi…”

“Lihatlah dirimu. Bagaimana kau bisa mengikuti orang-orang disaat kau sendiri tidak bisa mengontrol emosi dasarmu.”

“Tapi dia Bibiku, dia keluargaku…”

“Tentu saja, dia keluargamu. Tapi ketika kau berhadapan dengan mayatnya, apakah kamu tidak akan menangis semakin kencang?”

Pada saat itu, aku hanya bisa bernapas dalam diam.

Apa? Nyonya Rosaria mati? Bibi Jannette?

Aku begitu terkejut mendengar berita yang tidak terduga ini. Bukankan dia yang bergitu bekerja keras mendukung Jannette untuk menjadi ahli waris?

[Notes: heir presumptive (ahli waris) – urutan pertama dalam hirarki dalam suksesi tahta kerajan, tapi posisi ini dapat digantikan oleh orang lain.]

Bagimana dia bisa mati lalu dengan semua hal yang mungkin akan terjadi seperti saat dia masih sehat untuk menyingkirkan Athanasia sama seperti di novel, apa yang akan terjadi dengan semua itu?

Ini terasa seperti kemarin Jannette merasa begitu bersemangat untuk menemui Nyonya Rosaria yang di pulaunya! Apa yang sebenarnya terjadi?

“Hanya kami berdua yang akan menghadiri pemakaman. Jadi, Jannette, diamlah didalam dan persiapkan dirimu.”

Roger mengatakan hal tersebut padanya dengan nada yang kejam. Tapi baik tatapan maupun nada suaranya sama-sama menyiratkan keinginan kuat untuk tidak mengajak Jannette, tidak peduli apapun yang akan terjadi.

Aku menatap dalam diam pada tetes air mata Jannette yang turun hingga kedagunya dan akhirnya terjatuh ketanah.

Pada akhirnya, Jannette yang gagal menyampaikan maksudnya terisak dan pergi.

“Ayah, aku akan pergi untuk melihatnya sebentar.”

“Tentu.”

Setelah Ezekiel mengikuti langkah Jannette yang kembali memasuki kediaman mereka, Roger menghela napas berat yang menggangu telingaku.

“Aku akan melakukan sebisaku untuk menghiburnya, Ayah pergilah sendiri."

“Bagaimana bisa jadi seperti ini…?”

Aku meninggalkan Roger yang masih nampak mencurigakan dan istrinya yang sibuk menenangkannya.

Sekarang aku bisa berteleportasi menuju kamar Jannette karena aku sudah mengetahui letaknya. Aku melihatnya menutup tirai kamar dengan wajah penuh linangan air mata.

Tok tok…!!!

“Jannette?”

Sekarang aku sudah berada didalam mansion, bersembunyi disudut lantai dua koridor sambil melihat Ezekiel yang mengetuk pintu kamar Jannette.

Uhhh… tapi kenapa aku malah duduk dibalik pot bunga hanya untuk melihat sedekat ini? Aku juga sudah menggunakan sihir tembus padangku.

Eh, aku berpikir bahwa menonton sekaligus menguping orang secara sembunyi-sembunyi merupakan sesuatu yang buruk.

Tapi aku sama sekali tidak beranjak saat memikirkan hal tersebut.

“Jannette aku harus segera pergi kerumah Nyonya Rosaria.”

Aku Mendadak Menjadi Putri!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang