123.

106 11 0
                                    

"Kau nampaknya merindukanku?" Dia memang Lucas, aku tidak bisa menahannya lagi dan malah memeluknya.


"Oh, tunggu sebentar."


"Dasar bodoh!" aku benar-benar mengkhawatirkan dia. Aku tidak mendengar kabar apapun darinya selama beberapa bulan terakhir. Dan disaat itu ada banyak hal yang terjadi selama dia jauh, yang tentu saja kepulangannya adalah kabar bahagia bagiku.


"Oh... kau..." Lucas terlihat kewalahan dengan pelukanku yang tiba-tiba. Aku memeluknya erat dan memukul punggungnya.


"Selamat atas tercapainya impianmu, sekarang aku sudah memiliki sihir."


"Apa... Ya."


"Tapi, untuk waktu yang lama, kenapa kau tidak menghubungiku?"


Lucas memelukku juga dan diam seperti ini untuk beberapa lama, sampai akhirnya dia tersadar, dan mendorongku menjauh.


"Hey, apa kau baik-baik saja?"


"Ya? Kenapa kau bilang seperti itu?" Lucas mengalihkan pandangannya dan terlihat tidak puas dengan jawabanku, tapi kemudian dia menyerah.


"Maukah kau katakana padaku apa yang terjadi selama aku pergi?" pertanyaan Lucas melayang, membuatku ragu-ragu untuk memberitahunya. Melihat reaksiku, Lucas memutar matanya dan menatapku dengan sepasang mata merahnya.


"Aku tidak mendengarkanmu, aku bermain dengan Blackie setiap hari, dan sekarang bisa dilihat sihirnya telah terserap olehku."


"Ada lagi yang lain?"


Aku menceritakannya satu persatu sejak ia tidak lagi berada di Istana. Dia sama sekali tidak memotong ceritaku, tidak juga menyalahkanku, hanya sesekali bereaksi bahwa dia masih menyimak ceritaku.


"Lihat, tidak, kau benar-benar tidak bisa melakukannya. Benar." Ketika aku selesai, Lucas mengulurkan satu tangannya.


"Kemarilah!"


Aku tidak tahu kenapa, tingkahnya sedikit aneh, aku tidak tahu bahwa dia sedang dalam suasana hati yang buruk.


"Apa yang kau lakukan disini?"


"Sekarang hari ulang tahunmu, tentu saja, aku ingin memberikan hadiah."


Bersamaan dengan rasa bingungku, Lucas mendorongku menjauh dan meraih tanganku. Ketika kehangatan menyelimuti tanganku, penglihatanku dengan cepat berubah. Apa! Kasar sekali, bisakah kau memperingatiku lebih dulu?


Tapi kekesalan itu hanya berlangsung sesaat, dan kemudian aku terkejut dengan apa yang kulihat. Apa! Ini kan Istana Claude! Sekalipun Claude tidak sedang tertidur! Tapi tentu saja, dia tidak tahu apa yang baru saja Lucas lakukan, Claude saat ini sedang berdiri didekan jendela. Aku bisa melihat Lucas berjingkat mendekati Claude dan berhenti saat jarak mereka sudah begitu dekat.

Aku Mendadak Menjadi Putri!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang