Anehnya, tanpa dia perlu bertanya lagi dia bisa mengetahui dimana gadis bernama Athanasia tersebut berada. Dan saat ia melihat di taman mawar putih rambut pirang gadis itu berkibar dihempas angin.
Claude merasakan kerinduan yang tidak diketahui.
Tapi dia tidak merasa terguncang hari itu. Jadi, Claude mengulurkan tangannya lalu mengeluarkan kekuatannya untuk membunuh gadis itu.
Klang! Swossh…!!!
Saat sihir itu dilemparkan, itu menelan dua orang disekitarnya. Lalu suara benda yang pecah terdengar keras memenuhi udara disekitarnya
Krak…!!!
Sosok yang beradu pandang dengannya itu harusnya menyadari kalau ia akan dibunuh. Tapi ia sama sekali tidak gentar.
Entah karena dia yang membeku karena ketakutan? Atau karena dia yakin tidak akan dibunuh oleh Claude hari ini?
Apapun itu, sama sekali alasan yang bodoh. Alangkah lebih baiknya bila ia melarikan diri sekarang.
Claude pura-pura tidak menyadari perasaan yang ada dibenaknya yang berharap agar gadis itu melarikan diri.
Bzzzt…!!! Klang…!!!
Sihir yang melindungi diri gadis itu adalah sihir perlindungan milik Claude. Dia tertawa saat menyadari ada berapa banyak lapisan sihir perlindugnan tersebut.
Ini sebuah ironi kala dia sendiri yang harus menghancurkannya.
Klang…!!! Duaar…!!!
Claude menggertakan giginya, lalu kembali melanjutkan apa yang ia lakukan. Tapi kemudian sebuah pertanyaan terlintas dikepalanya.
Apakah ini yang benar-benar ia inginkan? Apakah setelah ia selesai melakukan semuanya ia tidak akan menyesal?
Lalu Claude dengan cepat mengiyakan.
Tentu saja, ia melangkahkan kakinya menuju taman ini dengan tujuan itu. tapi…
Mengapa hatinya terasa sakit, serasa serperti dia yang akan mati?
Sama seperti ia yang akan mati apabila sosok didepannya ini mati, mencoba untuk menyakiti dan melukai gadis didepannya kini menjadi suatu masalah dan rumit.
Klang!
Dan kini, tersisa satu lapis lagi sihir perlindungan dalam tubuh gadis itu.
Dan tangannya meraih leher dari gadis itu. Dia merasakan detak jantungnya merambat naik menuju lengannya, dan dengan mudahnya ia melepaskan cengkramannya pada leher seputih salju itu.
Dan benar saja.
Sebuah cahaya putih bergerak dan membaur dengan bunga-bunga disekitar sana dan benda-benda putih lain.
Awalnya dia berpikir ini sihir yang hancur, tapi sepertinya bukan itu.
Pop pop…!!!
Dimana-mana ada gelembung yang berkilauan. Dan pandangan Claude melihat bahwa sosok yang berdiri dihadapannya perlahan ditelan gelembung putih tersebut.
Ia mencoba menghampiri tapi cahayanya terlalu menyilaukan mata, hingga nyari membutakan penglihatannya. Sangat sulit untuk mengatakan ini adalah mimpi atau kenyataan. Saat Claude mengarahkan tangannya, dan ingin meraihnya, gadis itu menghilang bersamaan dengan gelembung-gelembung itu.
Ia mengulurkan tangannya lagi.
Tapi kali ini, bukan untuk membunuhnya.
Tidak. Kumohon jangan pergi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Mendadak Menjadi Putri!
General FictionAku tertidur, dan ketika aku terbangun, dimana aku?! Aku ada ditempat asing, didalam dunia novel yang baru saja kubaca. Dan sialnya, dari semua karakter novel yang ada, aku menjadi putri terbuang, anak dari Raja keji dan tirani. Claude de Alger Obel...