122.

66 11 0
                                    

"Kudengar Lili dan Felix melakukan sesuatu."

Claude nampak kehabisan kata-kata. Aku pun tidak memiliki sesuatu untuk dikatakan, setiap yang kukatakan sama sekali belum kembali di ingatannya. Claude mengernyit menampilkan sebuah ekspresi, 'marah'?

"...Aku orang yang seperti itu?"

Kemudian, Claude berbicara pada dirinya sendiri. Dengan nada yang membingungkan. Aku tidak tahu apakah dia bertanya pada dirinya sendiri, ataukah bertanya padaku. Tapi aku tidak bisa menunggu jawabannya.

"Jadi aku bilang saja, kalau Ayah menyayangiku lebih dari yang kukira." Aku dengar kata-kata ini dari mulut Lucas tahun lalu, tapi aku masih menaggapnya tidak masuk akal sampai sekarang. Aku bahkan tidak menyangka mengucapkan kalimat ini dengan mulutku sendiri.

Claude menatap padaku, dan lebih banyak diam. Aku hanya dapat menikmati situasi yang terjadi sekarang, menatap permukaan danau yang berkilauan sambil bersenandung kecil.

"Bisakah kau melakukan yang lain saja?" Setelah beberapa saat, Claude bertanya padaku. Sebenarnya hari ini adalah ulang tahunku. Claude datang ke Istana Emerald dan menghabiskan waktu yang menyenangkan denganku. Ketika aku mengajaknya mendayung bersama, dia terlihat mengerti bahwa aku menyukai ini, tapi aku tertawa riang, dan meraih tangannya.

"Yah, mungkin Ayah tidak tahu. Tapi setiap waktu yang kita habiskan bersama begitu istimewa bagiku."

Suara cipratan air yang indah memasuki telinga kami, dan mata permata Claude menatap padaku dalam diam.

"Bagaimana jika ingatan ini tidak kunjung kembali? Apakah kau akan meninggalkanku?"

Saat ini, saat aku tengah menatap matanya disana terpancar keragu-raguan dan ketakutan dalam sorot matanya.

"Kenapa selalu menanyakan itu?"

Aku pikir orang dihadapanku ini begitu malang dan menggemaskan. Kehilangan ingatan merupakan sesuatu yang langka terjadi pada orang lain, dan tentunya akan membuatnya merasa bersalah dari waktu ke waktu, tapi hanya inilah saat dimana ia menunjukkan sisi terlemah hatinya.

"Ayah adalah Ayahku sampai kapanpun, tidak peduli bagaimana Ayah mengingatnya."

Ah, kini aku mengerti isi hati Athanasia yang ada di dalam novel. Kenapa dia tidak melepaskan Claude jauh sebelum dia mati?

"Aku akan mengingatnya selamanya!"

Claude tetap bersama denganku seharian ini, kami bermain perahu bersama, meminum teh, dan bermain catur. Sama saja seperti hari-hari tenang lainnya, aku tetap memiliki hari bahagiaku sendiri, disore hari juga kami memakan kue spesial yang dibuat langsung oleh Lili.

Setelah menyaksikan Claude yang kembali menuju Istana Garnett, aku juga ikut kembali kedalam ruanganku.

Membuka kotak musik uang diberikan oleh Lili, dan memutarnya membiarkan alunan musik memenuhi udara yang sunyi ini. Aku berdiri diteras hanya dengan baju tidurku, memandangi pelataran yang begitu luas. Memandangi cahaya rembulan yang dihiasi kilauan putih. Ini kali pertama Claude merayakan hari ulang tahunku, Lili, Felix, dan semua orang di Istana begitu bahagia. Semuanya bisa dilihat dari menu mewah dan enak yang dihidangkan, dan semuanya juga penuh dengan persiapan yang matang.

Tidak sengaja Claude kalah dalam permainan catur, tapi setelahnya ia berhasil mengalahkanku terus menerus. Jadi pada permainan terakhir, aku mengguncangkan papan caturnya, dan membaliknya. Namun tetap saja, aku masih berpikir dia akan bertahan bersamaku beberapa saat lagi, aku tetap mengijinkannya kembali ke Istana Garnett setelah makan malam.

Hari ini adalah hari pertama Claude merayakan ulang tahunku, tentu saja dibanding dengan Lucas yang selalu ada bersamaku tapi sekarang ia malah menghilang. Aku sudah cukup bahagia dengan apa yang kumiliki sekarang, tapi tetap saja...

Aku Mendadak Menjadi Putri!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang