“Berapa kali aku sudah bilang padamu aku tidak akan membunuhmu?”
Dia mengernyit, terus berpikir kalau aku meragukannya.
“Jika aku menggila lagi dan mencoba membunuhmu lagi…”
Dia terdiam dan mencerna apa yang ia ingin katakan setelah menaruh gelas keatas meja.
“Maka kaburlah.”
Aku sedikit tersedak.
“Aku kira kau akan membunuhku jika aku kabur.”
“Memang. Aku akan terus mengejarmu sampai keujung dunia.”
Bukankah itu bertentangan dengan apa yang kau katakan?
Tapi apa yang ia katakan setelah itu membuatku bersimpati dengan Claude.
“Tapi itu jauh lebih baik daripada kau harus mati dalam tanganku.”
“Aku paham.”
Dia meminum tehku dalam sekali teguk, agak malu dengan apa yang barusan keluar dari mulutnya.
Chirp… chirp…
Aku tertawa dalam kesedihan Ayahku sambil mendengar suara kicauan burung diatas sana.
***
“Ahhh…!!!”
Aku bangun ditengah malam. Semuanya gelap gulita dan bayangan samar diriku yang terpantul diruangan.
Mimpi buruk mengerikan apa itu?
Aku sungguh yakin aku barusan mimpi buruk sebelum aku terbangun, tapi aku tidak dapat mengingat apapun. Tapi satu hal yang aku ingat––itu sangat mengganggu.Aku langsung bangkit dari ranjangku.
“Kenapa Anda bangun jam segini, Tuan Putri? Apa Anda tidak bisa tidur?”
Tidak begitu lama setelah aku meninggalkan kamarku, aku melihat Lili melewati lorong dengan piring dengan gelas diatasnya. Dia masih belum tidur selarut ini.
“Aku ingin bertemu Ayah.”
“Maaf Tuan Putri?”
Lili terbelak kaget mendengar ucapanku yang mengejutkan, tapi aku sudah mulai berjalan meninggalkannya tanpa banyak bicara.
“Tuan Putri, kenapa––“
Lili ingin menghentikanku dengan cepat tapi kemudian dia menghentikan pertanyaannya ditengah kalimat setelah melihat wajahku.
“Diluar sangat dingin saat malam hari. Tolong pakai ini.”
Lili menaruh piringnya kesuatu tempat dan menyampirkan sebuah kain pada bahuku.
“Oh, astaga. Tuan Putri, apa ada yang salah?”
“Anda ingin kemana selarut ini?”
Para pelayan dan pada dayang jadi penasaran apa yang ingin aku lakukan dimalam selarut ini.“Tuan Putri hanya ingin bertemu Yang Mulia.”
Tapi mereka kemudian melanjutkan pekerjaan mereka setelah mendengarkan penjelasan dari Lili.
Aku meninggalkan Istana Emerald dan pergi ke Istana Gannett. Para kesatria yang ditempatkan Claude mengikutiku.
Aku sudah meminta Claude untuk menghilangkan sihir anti-sihirnya yang berbahaya itu disekitaran Istana tapi dia tidak mengingingkannya, hanya kalau-kalau aku mendadak hilang lagi. Jadi aku tidak bisa menggunakan sihir teleportasiku untuk menemui Claude lebih cepat.
Ketika aku sampai, Claude masih terjaga.
“Apa yang membuatmu datang kesini selarut ini?”
Dia mengangkat alisnya dan menatap padaku yang memasuki kantornya. Ini tidak wajar baginya ketika aku mengunjunginya disaat ia tidak mengharapkan kedatanganku, terutama dimalam hari ketika dia tidak mengira aku akan datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Mendadak Menjadi Putri!
General FictionAku tertidur, dan ketika aku terbangun, dimana aku?! Aku ada ditempat asing, didalam dunia novel yang baru saja kubaca. Dan sialnya, dari semua karakter novel yang ada, aku menjadi putri terbuang, anak dari Raja keji dan tirani. Claude de Alger Obel...